Inilah 7 Kota Musik Dunia Versi Unesco, Salah Satunya Ada di Indonesia

Inilah 7 Kota Musik Dunia Versi Unesco, Salah Satunya Ada di Indonesia

Ilustrasi. Simak 7 kota musik dunia berdasarkan UNESCO.-ist/jambi-independent.co.id-pixabay.com

Kingston juga menjadi tuan rumah untuk beberapa acara festival musik seperti The African Liberation Concert dan The Reggae Month yang diadakan di ruang publik dan gratis.

Kingston memandang kreativitas sebagai komponen penting dalam strategi kota dan mencerminkan hal ini dalam rencana pembangunan nasional Visi 2030. Di samping integrasi kreativitas, perhatian besar diberikan untuk memastikan perlindungan status dan hak cipta.

BACA JUGA:BPIP Gaungkan Pancasila di atas Geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992

BACA JUGA:Optimis Kota Jambi Kembali Raih Adipura, Pemkot Gelar Rakor Persiapan Penilaian Adipura

6. Auckland, Selandia Baru
Kota musik dunia selanjutnya adalah Auckland yang menjadi pusat musisi kenamaan di Selandia Baru yang dinobatkan oleh UNESCO tahun 2017 lalu.

Musik-musik yang dibuat dan diperdengarkan adalah perpaduan musik dunia ditambah dengan kekayaan budaya Maori dan Pasifik semakin menguatkan status kota ini sebagai kota musik dunia.

Waiata Maori atau lagu orang-orang Maori berpadu dengan moteatea (keluh kesah) membuat musik semakin mengungkapkan sejarah dan berbagai emosi seperti cinta, ketakutan, kemarahan, hingga rasa duka.

Serangkaian festival musik pun selalu berhasil mewarnai kota ini, seperti The Going Global Music Summit atau program Musicians Mentoring in Schools. Masing-masing adalah wadah bagi orang-orang bertalenta untuk terus berkreasi dalam bermusik.

BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Paslon JADI Hampir Selsai, Tinggal Jalani Tes Psikologi

BACA JUGA:Gunakan Teknologi Paling Canggih, Efisien dan Ramah Lingkungan, PLN Operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW

7. Ambon, Indonesia
UNESCO turut memasukkan Kota Ambon sebagai kota musik dunia pada 31 Oktober 2019 lalu.

Kota yang menjadi ibu kota Provinsi Maluku itu bersanding dengan 65 Jaringan Organisasi Kota Kreatif lain dalam program UNESCO.

Di samping pariwisata, musik adalah sumber utama lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi kota, menyumbang lebih dari US$700.000 bagi perekonomian setiap tahun.

Didukung sejumlah seniman berbakat, kota terus mempromosikan musiknya di skala nasional dan internasional melalui acara-acara seperti Konferensi Musik Indonesia, Simposium Musik Nasional, dan Konvensi Musik Internasional Amboina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: