Bersama-sama Menjaga Kesehatan 'Paru-paru' Dunia

Bersama-sama Menjaga Kesehatan 'Paru-paru' Dunia

Pohon-pohon rindang di hutan adalah produsen oksigen yang sekaligus berfungsi sebagai penyerap karbon yang besar.-ANTARA-

Akibat lain dari deforestasi adalah terganggunya siklus air karena hutan tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dalam menjaga tata letak air. Padahal pepohonan di hutan memiliki fungsi menyerap curah hujan serta menghasilkan uap air yang kemudian akan dilepaskan ke atmosfer.

Jika jumlah pohon terus berkurang oleh sebab tren deforestasi, maka kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan menjadi sedikit. Tanah yang kekurangan air hujan menjadi kering sehingga sulit bagi tanaman untuk hidup.

BACA JUGA:Bakar Lahan Seluas 2 Hektar, Warga Semarang Ini Diamankan Polres Tanjab Barat Dalam Kasus Karhutla

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2024 Sebesar Rp 60 Juta Cicilan Sangat Murah Tak Sampai Rp 1 Jutaan Perbulan

Kerusakan hutan juga dapat berdampak pada hilangnya mata pencaharian masyarakat sekitar hutan yang mengandalkan kegiatan ekonomi sehari-hari dari sumber daya rimba.

Belum lagi terjadinya berbagai bencana alam akibat kebotakan hutan, seperti erosi, banjir dan tanah longsor yang menimbulkan kerugian besar materiil hingga hilangnya banyak nyawa.

Gaya hidup hijau
Menyelamatkan hutan Indonesia bukan hanya tugas pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ini adalah pekerjaan besar yang mesti dipikul bersama semua kalangan dan pemangku kepentingan, dari langkah sederhana hingga tindakan keras.

BACA JUGA:KUR BCA 2024: Pinjaman Rp 75 Juta Cicilan Hanya Rp 1 Jutaan, Bunga Rendah untuk UMKM

BACA JUGA:Lembab dan Terawat, Ini 5 Kiat agar Kulit Lebih Sehat dan Kencang

Berikut sejumlah tindakan nyata yang dapat kita lakukan bagi perlindungan hutan dan masa depannya, sesuai kapasitas masing-masing:

- Masyarakat. Mulailah bergaya hidup hijau (go green) dengan menjadi konsumen yang bijak dan bertanggung jawab atas produk-produk hasil hutan. Anda bisa memilih dan membeli serta menggunakan dengan hemat produk-produk kayu dan turusannya (kertas, tisu) yang diproduksi secara lestari.

Warga, baik secara mandiri maupun dalam komunitas dapat menambah jumlah pohon di bumi dengan menanam di pekarangan rumah, di lingkungan sekitar atau memelopori aksi reboisasi di lahan-lahan gundul.

- Perusahaan. Tidak melakukan perusakan hutan dalam mencari bahan baku dan proses produksi. Mengambil dan memberi dari hutan secara berimbang. Setelah mengambil sumber daya hutan seperlunya, kemudian melakukan pemulihan atau konservasi.

BACA JUGA:Tingkatkan Kecerdasan Emosional dengan Rutin Lakukan 6 Hal Ini di Pagi Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: