Kemarau, Petani Dusun Aur Gading di Kabupaten Bungo Gelisah, 25 Hejtar Lahan Cetak Sawah Terancam Kekeringan

Kemarau, Petani Dusun Aur Gading di Kabupaten Bungo Gelisah, 25 Hejtar Lahan Cetak Sawah Terancam Kekeringan

Lahan cetak sawah di Desa Aurgading, Kabupaten Bungo, yang terancam kekeringan.-sitihalimah/jambi-independent.co.id-

MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Memasuki musim kemarau, petani lahan cetak sawah di Dusun Aurgading, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, dilanda kegelisahan.

Lahan cetak sawah seluas 25 hektare di daerah tersebut terancam kekeringan akibat menipisnya debit air di saluran irigasi yang bersumber dari Sungai Bernai.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa debit air di saluran irigasi semakin menurun. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena para petani sedang memulai masa tanam padi.

Kebanyakan dari mereka khawatir bahwa musim kemarau yang berkepanjangan akan mengakibatkan gagal panen.

BACA JUGA:Warga Berterima Kasih, Satgas TMMD ke-121 Kodim 0415/Jambi Buka Akses Jalan Penghubung Tiga Desa

BACA JUGA:Geger! Warga Geragai Tanjab Timur Temukan Kerangka Manusia di Area Perkebunan

Zebua, salah seorang petani di Dusun Aurgading, mengungkapkan kegelisahannya.

"Kami sekarang gelisah karena persediaan debit air di saluran sudah menipis. Jika musim kemarau lama, bakal gagal cetak sawah kami petani di Dusun Aurgading ini," ujar Zebua.

Selain itu, Zebua juga menyoroti kondisi saluran irigasi yang membutuhkan perbaikan. "Kami juga berharap pada Dinas PUPR Bungo untuk perbaikan-perbaikan saluran yang bocor, karena air tidak lancar," tambahnya.

Permasalahan lain yang dihadapi petani adalah kesulitan dalam mendapatkan alat pertanian. Menurut Zebua, kelompok tani mereka membutuhkan bantuan hendtraktor untuk menggarap lahan cetak sawah.

BACA JUGA:Heboh Video Siswi SMAN Dibegal Sopir Maxim, Ini Kronologisnya

BACA JUGA:Daftar Harga dan Spesifikasi HP Samsung Galaxy A Series Terbaru Juli 2024

"Sekarang kami menyewa hendtraktor, padahal kami sudah punya kelompok tani, tetapi masih kesulitan mendapatkan alat pertanian," ungkapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di saluran irigasi Batang Hari, khususnya di daerah dusun Sari Mulya dan Bukit. Debit air di saluran irigasi tersebut juga menyusut akibat kemarau yang melanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: