Masuk Musim Kemarau, BPBD Bungo Ingatkan Warga Waspada Karhutla
Ilustrasi. Memasuk musim kemarau, BPBD Bungo minta warga waspadai karhutla.-Ist/jambi-independent.co.id-pixabay.com
MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tahun ini, puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Zainadi, menegaskan bahwa musim kemarau yang melanda daerah ini kerap memicu terjadinya karhutla di beberapa titik.
"Musim kemarau yang melanda Kabupaten Bungo sering menyebabkan karhutla di berbagai wilayah. Untuk antisipasi atau pencegahan, kami dari BPBD Kabupaten Bungo telah menyiapkan beberapa upaya," jelas Zainadi pada Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Pilkada Tebo 2024, Ada 4 Partai yang Belum Tentukan Arah Dukungan
BACA JUGA:Gak Perlu Jauh-jauh Lagi ke Kerinci, di Tanjab Timur Sudah Ada Objek Wisata Air Panas
Dalam upaya mencegah terjadinya karhutla, BPBD Kabupaten Bungo melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Sosialisasi ini dilakukan di berbagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Selain itu, BPBD juga menghimbau masyarakat yang sering mengambil kayu bakar ke hutan atau para pencinta alam untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.
"Kami juga mengingatkan masyarakat yang ingin membuka lahan pertanian untuk tidak melakukan pembakaran. Pembersihan lahan sebaiknya dilakukan secara konvensional. Jika terpaksa harus dibakar, sebaiknya dibuat sekat bakar terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran api," tambah Zainadi.
BACA JUGA:Asik! SKIN+ dan SLIM+ Clinic Hadir di Jambi, Perawatan Wajah dan Tubuh dalam 1 Tempat!
Selain itu, BPBD Bungo juga mengimbau masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi pembuangan sampah untuk tidak membakar sampah sembarangan.
Pembakaran sampah yang tidak terkendali dapat memicu kebakaran yang lebih luas, terutama di musim kemarau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: