Dewan Minta Jalan Depan Gedung Nasional Sungai Penuh Segera Diperbaiki
Dewan minta jalan depan gedung nasional Sungai Penuh diperbaiki-Foto : Saprial-Jambi-independent.co.id
SUNGAI PENUH, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota SUNGAI PENUH meminta wali Kota SUNGAI PENUH membongkar dan memperbaiki kembali Proyek Batu Audensit di jalan depan Gedung Nasional yang menjadi icon baru kota SUNGAI PENUH yang saat ini sudah rusak padahal baru dibangun.
Hal ini disampaikan Mulyadi Yacub ketua Komisi Tiga DPRD Kota Sungai Penuh, dia mengatakan bahwa terkait dengan jalan yang baru dibangun depan Gedung Nasional yang rusak tersebut dewan telah meminta agar jalan tersebut diperbaiki.
"Kami minta jalan tersebut diperbaiki dan kami juga meminta wali kota Sungai Penuh untuk mengambil tindakan terhadap Dinas PU dan juga rekanan yang mengerjakan jalan tersebut,”katanya.
Dewan mempertanyakan sikap Walikota Sungai Penuh apa langkah yang sudah diambil baik untuk PU ataupun pada kontraktornya.
BACA JUGA:Pj Bupati Bachyuni Sebut Program Strategis Nasional PTPN Grup Bakal Untungkan Kabupaten Muaro Jambi
"Untuk Walikota apa langkah yang sudah diambil baik untuk pu ataupun pada kontraktornya,”katanya.
Mulyadi mengatakan terkait jalan tersebut, dalam rapat paripurna fraksi-fraksi telah meminta agar jalan tersebut diperbaiki.
"Dewan telah bersikap bahkan fraksi sudah memadukan dalam pandangan fraksi dalam LKPJ wako tahun. 2023 sudah di sampaikan,”jelasnya.
Sebelumnya Yudi, dari Forum Peduli Daerah mengkritik pembangunan proyek tersebut yang terkesan tidak dibangun dengan baik ini bisa dilihat dari kondisi proyek saat ini sudah hancur.
BACA JUGA:Musrenbang RKPD 2025, Gubernur jambi Al Haris: Pemprov Jambi Berhasil Menjaga Kestabilan
"Pemerintah Kota Sungai Penuh gagal dalam perencanaannya sehingga kualitasnya tidak bagus, ini proyek pemasangan Batu Audensit, yang amburadul dan terkesan asal jadi,”jelasnya.
Dijelaskan Yudi, bahwa paket proyek tersebut adalah rekonstruksi jalan protokol tersebut menghabiskan dana yang cukup besar yakni 889 juta rupiah. “Kita minta ini bisa segera di Audit oleh BPK,”himbaunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: