MUI Larang Film Terbaru Ria Ricis Berjudul ‘Kiblat’ Tayang di Bioskop

MUI Larang Film Terbaru Ria Ricis Berjudul ‘Kiblat’ Tayang di Bioskop

MUI Larang Film Terbaru Ria Ricis Berjudul ‘Kiblat’ Tayang di Bioskop-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Youtuber terkenal Ria Ricis mengalami kendala ketika film terbarunya, "Kiblat", dilarang tayang di bioskop Indonesia oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Film bergenre horor ini diproduksi oleh Leo Pictures, bekerja sama dengan Legacy Pictures dan 786 Production. 

Meskipun rencananya film ini akan tayang dalam tahun ini, tanggal pasti penayangannya belum ditentukan.

Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis, telah mengeluarkan protes keras terhadap film ini sebelum penayangannya. 

BACA JUGA:Modus Jual Drum Plastik Lewat Online, Warga Jambi Tertipu Rp11 Juta, Langsung Ditangkap

BACA JUGA:DPRD Tanjabbar Gelar Paripurna Pertama, Penyampaian Nota Pengantar LKPJ Bupati Tahun 2023

Menurut Cholil, film tersebut dinilai sebagai kampanye hitam terhadap salah satu ajaran agama.

Dalam promosi film "Kiblat", terdapat poster yang menggambarkan seseorang sedang menjalankan ibadah salat dalam posisi rukuk dengan tubuh menghadap kiblat, namun wajahnya menghadap arah yang berlawanan.

"Saya belum dapat memberikan komentar mengenai isi filmnya karena belum melihatnya. Namun, saya merasa bahwa gambar-gambar promosinya cukup menyeramkan, terutama mengingat judulnya adalah 'Kiblat'," ujar Cholil Nafis dalam unggahan di akun Instagramnya @cholilnafis pada Minggu 24 Maret 2024. 

Cholil menambahkan, "Saya mencari pemahaman bahwa kiblat hanya mengacu pada Ka'bah, arah yang dihadapi oleh orang-orang yang sedang salat. Jika film ini benar-benar menghina ajaran agama, maka film tersebut tidak pantas untuk diedarkan dan termasuk dalam kampanye hitam terhadap agama. Oleh karena itu, film ini harus ditarik dan tidak boleh ditayangkan."

BACA JUGA:Ketua TP PKK Muaro Jambi Serahkan 446 Paket Sembako di Kecamatan Sekernan

BACA JUGA:2 Minggu Jelang Lebaran, Harga Emas di Toko Emas Jambi Naik

Menurut Cholil, promosi yang sensitif dan judul film yang dipilih seolah-olah mendiskreditkan agama itu sendiri. 

"Seringkali, reaksi keagamaan dimanipulasi oleh para pelaku bisnis demi keuntungan finansial, yang hal semacam ini tidak boleh dibiarkan dan harus dilawan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: