BWSS VI Gelar Seminar Peringatan Hari Air Dunia ke-32

BWSS VI Gelar Seminar Peringatan Hari Air Dunia ke-32

BWSS VI Gelar Seminar Peringatan Hari Air Dunia ke-32-Gita Savana/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI menggelar kegiatan Seminar dengan tema “Implementasi Kebijakan Tata Ruang DAS Batanghari”, Jumat 22 Maret 2024.

Kegiatan ini digelar guna memperingati Hari Air Dunia ke 32 yang dirangkaikan dengan Agenda Road to World Water Forum 2024.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengusung tema “Air untuk Perdamaian atau Water for Peace” pada Peringatan Hari Air Dunia ke 32 Tahun 2024 ini. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala BWSS VI, David Marpaung.

BACA JUGA:2 Kakak Kelas AH, Pelaku Kasus Kematian Santri di Ponpes Tebo, Sudah Jadi Tersangka 

BACA JUGA:Lezat! Ini Resep Kue Lapis Legit untuk Lebaran

Dia mengatakan, fokus utama tema ini adalah kompleksitas isu air global yang dapat menciptakan perdamaian atau konflik.

Air untuk Perdamaian merupakan tantangan global, namun juga membutuhkan aksi-aksi lokal dan dukungan dari setiap stakeholder, baik dari level Kementerian, Lembaga, Dinas, Komunitas, Himpunan, Asosiasi, Akademisi, dan seluruh lapisan masyarakat.

Aksi lokal ini diharapkan dapat mewujudkan 3 pilar SDA, yaitu Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air dan Pengendalian daya rusak air.

"Sebagaimana kita ketahui besama bahwa baru-baru ini yaitu pada Awal Tahun 2024 terjadi banjir dengan skala yang cukup besar, serempak terjadi di hampir seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Dampak kejadian banjir ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit yang dialami oleh Masyarakat dan juga terjadinya kerusakan infrastuktur di beberapa lokasi di Provinsi Jambi sehingga diperlukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan secara komprehensif," katanya.

BACA JUGA:Kehadiran Tim Safari Ramadan Pemkab Tanjab Timur Disambut Camat, Lurah dan Kades Berbak 

BACA JUGA:Konflik dengan Masyarakat, Pemkab Muaro Jambi Minta Perusahan Perhatikan Masyarakat Binaan

Tuntutan pemenuhan perekonomian masyarakat maupun upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi, lanjut David, memungkinkan untuk terjadinya expolitasi lahan. 

"Hal ini dapat kita lihat dan rasakan bagaimana aktifitas ekononi terjadi di kawasan hulu suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengakibatkan perubahan tutupan lahan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: