Kasus Kematian Santri Ponpes Tebo, Polres Tebo Buat Laporan Terkait Perbedaan Keterangan Dokter

Kasus Kematian Santri Ponpes Tebo, Polres Tebo Buat Laporan Terkait Perbedaan Keterangan Dokter

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira (tengah)-risza/jambi-independent.co.id-

BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Jambi dan DLH Cari Solusi Polemik Retribusi Sampah di TPA Talang Gulo

“Inilah ibu almarhum, orangtua jauh-jauh ke Jakarta. Bapak Kapolri, Kadiv Propam sudah waktunya menurunkan tim ke Polres Tebo,” kata dia.

“Saya dapat keterangan langsung hasil dari dokter yang melakkan otopsi. Tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tulang tengkorak dan tulang rusuk,” tambahnya.

Hotman Paris meyakini telah terjadi sesuatu pada kasus ini.

“Ini benar-benar ada sesuatu  yang terjadi di sini. Kalau bukan Kapolri turun tangan, ini kasus tidak akan terpecahkan, anaknya meninggal di pesantren disebutkan karena sengatan Listrik, padahal RS resmi menyebutkan bukan karena sengatan Listrik, tapi patah di mana-mana bagian tubuhnya,” tandasnya.

BACA JUGA:Daftar HP Oppo Spesial Ramadhan 2024: Ada Oppo A18, Oppo A38, Oppo A78, Oppo A58 hingga Oppo A98

BACA JUGA:KUR Mandiri 2024 Pinjaman Rp 50 Juta Cicilan Hanya Rp 900 Ribuan, Bunga Hanya 6 Persen

Diberitakan sebelumnya, orangtua santri yang anaknya meninggal dunia di Ponpes Raudatul Mujawidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi ngadu ke Hotman Paris.

Hotman Paris pun merespon aduan orangtua santri yang meninggal berinisial AH itu.

Hotman Paris meminta agar pengacara di Jambi dapat bergabung dengan timnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: