Hoaks Korupsi Pesawat Mirage Terpa Prabowo, Forum Militer Langsung Kasih Pelaku Savage

Hoaks Korupsi Pesawat Mirage Terpa Prabowo, Forum Militer Langsung Kasih Pelaku Savage

Prabowo Subianto -ist/jambi-independent.co.id-

Di sisi lain, akun @tweetmiliter juga menilai bahwa aneh jika memang data rahasia yang itu asli, mengapa bisa sampai bocor menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

"Lagi pula diplomatic cable tanggal 25 Januari 2024 bisa bocor 6 hari menjelang pemilu? Impeccable timing + yg bocorin lebih jago dari Snowden," ungkapnya.

BACA JUGA:Bisa Cair Hingga Rp 50 Juta,Berikut Syarat untuk Dapatkan Pinjaman Tanpa Anggunan KUR BRI

BACA JUGA:Update Harga iPhone 11, iPhone 12, iPhone 13, iPhone 14, iPhone 15 Terbaru iBox Februari 2024

Kabar bohong itu juga mendapat bantahan langsung dari Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra menegaskan kabar itu tidak benar.

"Berita tersebut adalah hoaks terbesar yang dilakukan media asing jelang pencoblosan tanggal 14 Februari. Berita hoaks tersebut adalah sebuah pembusukan politik," kata Yusril dalam keterangannya. 

Yusril menegaskan pembelian pesawat Mirage bekas milik Qatar tersebut tidak pernah dilaksanakan. Alasannya karena keterbatasan anggaran negara.

Yusril yang juga Ketua Umum PBB itu menuturkan perjanjian telah disepakati tetapi pemerintah tidak jadi membeli pesawat bekas tersebut.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A30s, Masih Oke di Tahun 2024

BACA JUGA:Xiaomi Redmi Note 11 Turun Harga, Cek Spesifikasinya Disini

"Tidak ada penalti apapun kepada Pemerintah RI akibat pembatalan itu," tegas Yusril.

Yusril menjelaskan, sebelumnya Qatar ingin Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai. Kemudian, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo tak mampu membeli tunai dan ingin melunasinya secara utang.

"Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang itu pun akhirnya tidak jadi dilaksanakan," ucap Yusril.

Yusril juga mempertanyakan penulis berita tersebut yang tidak kredibel. Dia menilai sang penulis yaitu Jhon William tidak memiliki kapabilitas dan kepercayaan. Karena seharusnya sebelum menyebut nama Prabowo, harus memeriksa pemerintah Qatar terlebih dahulu.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Vivo Y100 5G Februari 2024, Hanya Rp 3 Jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: