Akibat Tapal Batas Muaro Jambi-Batanghari Tak Jelas, Bangunan SD S Perintis Tanjung Mandiri Memprihatinkan
Kondisi Bangunan SD S Perintis Tanjung Mandiri Memprihatinkan-Junaidi/jambi-independent.co.id-
Menurut keterangan Kepala sekolah SDS Perintis bahwa, bangunan gedung yang nyaris ambruk tersebut, belum pernah mendapatkan bantuan dan perbaikan dari pemerintah semejak dibangun pada tahun 2009 lalu.
“Pendidikan selalu menjadi skala prioritas dalam program pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah, namun sangat disayangkan program pembangunan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas belum dapat dirasakan oleh semua sekolah. Contohnya, gedung sekolah kami ini,” ujar Dian Anggreini Kepala Sekolah SD S Perintis Tanjung Mandiri.
BACA JUGA:Termasuk Mercedes-Benz, Deretan Mobil Ini Harganya Sudah di Bawah Rp 100 Juta, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:Dongkrak Pasar Otomotif, Supra Hadir Lebih Garang, Beri Kejutan dengan Tampilan Bebek Trail
Ditambahkannya sarana dan prasarana gedung SDS sangat terbatas, dengan jumlah siswa 165 anak didik, kondisinya cukup memprihatinkan, dimana bagian atap bangunan rusak parah, kayunya sudah lapuk, lantai sudah bolong, atap gedung belajar sudah ada yang lepas dan pintu ruang kelas sudah jebol dan pasilitas yang lainnya juga masih sangat minim.
Jika hujan turun, hampir semua ruang kelas bocor, hal itu meyebabkan ruang belajar tergenang air, jika hal ini dibiarkan berlarut - larut tanpa ada solusi, dikhawatirkan bisa berdampak atau mengakibatkan kegiatan belajar siswa terganggu.
“Gedung tersebut sudah lama rusak dan kami dari pihak sekolah sudah beberapa kali memberitahukan hal ini, baik lisan maupun melalui proposal kepada dinas terkait dan Pemkab Muaro Jambi, namun hal tersebut lagi-lagi masih terkendala tapal bata," ungkapnya.
“Harapan kami kepada Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk dapat merealisasikan pembangunan SD S yang kami cintai ini, agar memiliki ruang kelas baru atau rehab gedung dapat terwujud. Jangan sampai akibat dari Tapal Batas yang bermasalah, anak-anak peserta didik yang menjadi korbannya," timpalnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: