Cerita Islami: Ketika Nabi Musa Sakit Gigi dan Bukti Kekuasaan Allah

Cerita Islami: Ketika Nabi Musa Sakit Gigi dan Bukti Kekuasaan Allah

Simak kebesaran Allah dalam kisah nabi Musa sakit gigi.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com

Ternyata upayanya itu tidak berhasil. Bukannya sembuh, sakit gigi Nabi Musa malah bertambah parah. Dalam keadaan ini, Nabi Musa langsung mengadu dan berdoa kepada Allah.

"Ya Allah bukankah kemarin Engkau memerintahkan dan menunjukkanku dengan tanaman tersebut untuk mengobati sakit gigiku?" ucap Nabi Musa.

BACA JUGA:7 Manfaat Mandi Susu untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit

BACA JUGA:Kunjungi Sekretariat SMSI Provinsi Jambi, PetroChina Sebut Peran Media Online Sangat Besar

Allah kemudian berfirman:

"Ya Musa, Aku adalah Dzat yang memberi kesembuhan, Dzat yang memberikan kesehatan, Dzat yang memberikan bahaya, Dzat yang memberikan manfaat. Pada sakit pertama kamu datang menghadap kepada-Ku maka Aku hilangkan penyakitmu. Kali ini, kamu tidak datang kepada-Ku tapi kamu datang kepada tanaman obat itu."

Dikutip jambi-independent.co.id dari laman resmi Kementerian Agama, dari kisah ini setidaknya ada 2 hikmah yang bisa dipetik. Pertama, Allah mempunyai sifat Jaiz yang bebas melakukan apapun sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

Allah bisa mengangkat dan menurunkan derajat seseorang sesuai kehendak-Nya. Allah juga bisa memberi penyakit dan kesembuhan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Samsung A34 5G 2023, HP Killer Dikelasnya

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga HP Realme 11 Pro 5G series Desember 2023, RAM 8GB

Kedua, Allah adalah pemilik semua yang ada di langit dan bumi, termasuk kesehatan dan kesembuhan. Untuk itu hal yang mesti dilakukan umat Islam ketika sakit adalah berdoa memohon kesehatan dan kesembuhan kepada Allah.

Selanjutnya, tetap melakukan ikhtiar lahir yaitu dengan obat dan aneka pengobatan namun tetap meyakini bahwa hal itu hanya menjadi wasilah atau perantara untuk meraih kesehatan dan kesembuhan. Wallahu a‘lam.

Penulis: Muhammad Aiz Luthfi, Pengajar di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Subang, Jawa Barat. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: