Waduh! Sering Begadang Berdampak pada Kesehatan Jantung, Waspada ya

Waduh! Sering Begadang Berdampak pada Kesehatan Jantung, Waspada ya

Sering Begadang Berdampak pada Kesehatan Jantung,-jambi-independent.co.id-freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kebiasaan begadang telah menjadi gaya hidup yang umum bagi banyak orang di era modern ini. 

Beberapa dari kita begadang karena tuntutan pekerjaan, jadwal yang padat, atau bahkan hiburan yang mengasyikkan. 

Namun, perlu dipahami bahwa kebiasaan begadang dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh, terutama terhadap kesehatan jantung.

Jantung merupakan organ vital yang berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Begadang secara kronis atau terlalu sering dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah jantung seperti serangan jantung. Berikut adalah beberapa cara begadang dapat berkontribusi pada risiko serangan jantung:

BACA JUGA:Simak! Ini Manfaat Konsumsi Pisang Setiap Hari, Bisa Perbaiki Suasana Hati Lho

BACA JUGA:Single Perdana dari Kartipala Band, Berjudul 'Pergi Kan Kembali', Simak Latar Belakang Pembuatan Lagunya

1. Gangguan Pola Tidur: Begadang mengganggu pola tidur alami tubuh.

Kurangnya waktu istirahat yang cukup dapat mengganggu sistem kardiovaskular dan memengaruhi tekanan darah serta detak jantung. Pola tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Stres dan Tekanan Psikologis: Begadang seringkali disertai dengan stres akibat kelelahan dan tekanan psikologis yang meningkat.

Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko peradangan pada pembuluh darah, berkontribusi pada penyakit jantung.

BACA JUGA:Kelembutan Akhlak Al-Imam Ali bin Abi Thalib, Perspektif Tafsir Midadurrahman dan Tafsir Ash-Shawi

BACA JUGA:SKK Migas PetroChina Kembali Bantu Renovasi Gedung Pelayanan Terintegrasi Polres Tanjab Timur

3. Perubahan Metabolisme: Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur metabolisme.

Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2, yang semuanya merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: