Bupati Tanjab Barat Apresiasi Kegiatan FPRG dan Latgab Bencana Oleh SKK Migas PetroChina

Bupati Tanjab Barat Apresiasi Kegiatan FPRG dan Latgab Bencana Oleh SKK Migas PetroChina

Bupati Tanjab Barat Apresiasi Kegiatan FPRG dan Latgab Bencana Oleh SKK Migas PetroChina--

TANJAB BARAT, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd Bersama BPBD Tanjab Barat melakukan Jambore Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa dan Latihan Gabungan Penanggulangan (Latgab) Bencana, di Embung Bina Lestari Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Rabu 29 November 2023.

Bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat.M.Ag mengapresiasi Pelaksanaan Jambore Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Yang telah terbentuk khususunya di wilayah Kecamatan Betara yang telah difasilitasi oleh SKK Migas PetroChina Intrernational Jabung Ltd.

"Kegiatan ini kita laksanakan bertujuan agar semua lapisan Masyarakat juga dapat memahami tentang penanggulangan bencana dari mulai pra bencana sampai dengan pasca bencana," ujarnya.

"Sebagaimana yang diamanatkan UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana adalah bertujuan untuk; Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana; Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada; Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh Menghargai budaya lokal;  membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta; Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," imbuhnya.

BACA JUGA:BPBD Tanjab Barat dan SKK Migas PetroChina Lakukan Jambore Pengurangan Resiko Bencana Desa dan Latgab Bencana

BACA JUGA:Operasi Pekat Siginjai, 1.301 Orang Diamankan, Ini Kasus Terbanyak

Anwar Sadat mengaku dalam melaksanakan upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi: Menjamin pemenuhan hak masyarakat dan yang terkena bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum; Perlindungan masyarakat dari dampak bencana;

"Pengurangan resiko bencana dan pemanduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan; dan Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang memadai." Turupnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD) kabupaten Tanjab Barat Zulfikri mengatakan kegiatan kegiatan dan pelatihan penanggulangan kebencanaan yang dilakukan bersama SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd telah dilakukan selama ini sejak 2020. Bentuk kegiatannya seperti Pembentukan Desa Tanggung Bencana, Sosialisasi Desa Tangguh Bencana, dan saat ini Jambore Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa dan Latihan Gabungan Penanggulangan (Latgab) Bencana yang dilakukan di Embung Muntialo, Desa Muntialo, Kecamatan Betara.

"Ini salah satu bentuk edukasi dan pelatihan untuk membangun komunitas yang tangguh dan siap menghadapi tantangan dan melakukan pencegahan becana di masa depan," katanya.
Zul mengaku langkah yang dilakukan ini dikatakan sangat efektif dalam melakukan penanggulangan bencana terkhusus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di wilayah Tanjab Barat.

BACA JUGA:Gelar NextDev Local Hero Roadshow, Telkomsel Ciptakan Dampak Sosial Berkelanjutan

BACA JUGA:Tawarkan Promo Menarik Akhir Tahun, Selma Buka Toko di WTC Batanghari, Pertama di Kota Jambi

"Kalau dulu penanganan bencana kebakaran kita selesaikan sekitar 1 bulan, tapi sekarang bisa 1 minggu. Itu karena pelatihan dan keahlian dalam penangan becana terus kita lalukan." Tandasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: