Mantap, Nilai Aset Generasi Muda Jambi di Pasar Modal Capai Rp 890 Miliar

Mantap, Nilai Aset Generasi Muda Jambi di Pasar Modal Capai Rp 890 Miliar

Nilai aset generasi muda Jambi capai Rp 890 miliar di pasar modal-Foto : BRI Jambi-Jambi-independent.co.id

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan Universitas Jambi menggelar acara sosialiasi dan edukasi yang diselenggarakan pada 19 Oktober 2023 dengan tema "Calling for Gen-Z: To be Successful with Financial Health and Great Investment". 

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah umum ini digelar di Balairung Universitas Jambi, Mendalo, Muara Jambi dengan narasumber Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, yang juga merupakan alumnus Universitas Jambi.

Dekan FEB Universitas Jambi, Prof Dr Junaidi SE Msi, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Direktur Utama KSEI yang telah bersedia hadir untuk menyampaikan materi dalam kuliah umum di Universitas Jambi. Hadir pula Asnawati, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan selaku Plh. Kepala OJK Provinsi Jambi.

Sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa menjadi salah satu fokus utama KSEI dalam meningkatkan literasi pasar modal. Hal ini tidak lepas dari besarnya minat mahasiswa untuk menjadi investor di pasar modal. Minat dan partisipasi mahasiswa untuk mulai berinvestasi juga dapat menjadi fondasi kokoh untuk perkembangan dan ketahanan pasar modal Indonesia.

BACA JUGA:Miliki Aura Positif, Ini 5 Zodiak Anggun dan Berkelas, Masuk Golongan Bangsawan

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Macet Akibat Konflik dengan Warga, Ditlantas Polda Jambi Stop Operasional Angkutan Batu Bara

"Anak muda semakin cerdas dalam menentukan pilihan investasinya, termasuk investasi di pasar modal. Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki anak muda rata-rata memiliki kapitalisasi yang cukup besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihannya," jelas Samsul.

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pasar modal Indonesia, khususnya regulator dalam hal menyediakan sarana dan infrastruktur yang memadai, karena milenial dan gen z sangat identik dengan perkembangan teknologi dan era digital. Dengan demikian, layanan pasar modal mulai dari pembukaan rekening, proses transaksi hingga penyelesaiannya harus dapat dilakukan secara mudah dan transparan.

Samsul menyampaikan, KSEI bersama dengan berbagai pihak melakukan program peningkatan literasi pasar modal melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Hal ini cukup efektif karena berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal. 

"Per akhir September lalu, nilai investasi investor muda bahkan sudah mencapai Rp165 triliun, Bandingkan dengan investor muda Jambi yang baru mencapai Rp890 miliar. Kita berharap dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, mereka akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan paham berinvestasi, sehingga mampu mendukung ketahanan pasar modal Indonesia", papar Samsul.

BACA JUGA:Ini Alasan Orang Anggap Zodiak Aries Terlalu Agresif atau Memaksa

BACA JUGA:Arti Mimpi Hamil, Ada Sesuatu yang Sedang Tumbuh dan Berkembang dalam Diri

Jambi memiliki potensi yang cukup besar yang ditunjukkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang baik untuk wilayah Sumatera. Berdasarkan data KSEI per 13 Oktober 2023, jumlah investor pasar modal di provinsi Jambi menempati urutan ke-19 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia. Jumlah investor pasar modal di Jambi sebanyak 113.184 dengan nilai investasi sebesar Rp3,9 triliun, sebagian besar atau 34,75%-nya merupakan pelajar, Investor dengan pendidikan terakhir Sarjana memiliki aset dengan nilai investasi mencapai 40,7% dari total atau sebesar Rp1,59 triliun.

Hingga 13 Oktober 2023, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 11,8 juta investor, yang mencakup investor pemilik saham, obligasi, dan reksa dana. Jumlah investor pasar modal yang berusia di bawah 30 tahun tercatat sebanyak 56,66% dan 30-40 tahun sebanyak 23,47%, sehingga total investor berusia muda telah mencapai 80,13% persen, dengan nilai asset sebesar Rp165 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: