Harga Pinang di Tanjab Timur Naik, di Tengah Kondisi Buah Sedang Ngetrek

Harga Pinang di Tanjab Timur Naik, di Tengah Kondisi Buah Sedang Ngetrek

Harga Pinang di Tanjab Timur Naik-Ist/jambi-independent.co.id-

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Perlahan, harga buah pinang di Kabupaten Tanjab Timur mulai merangkak naik. Kenaikan harga salah satu komoditi andalan di wilayah ini memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat setempat.

Bagaimana tidak, anjloknya harga buah pinang ini sudah memberikan derita tersendiri bagi petani dan mereka yang mengambil upah kocek pinang di kabupaten ini.

Darmi, salah seorang petani pinang di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur mengatakan, sudah sejak lama harga pinang di wilayahnya anjlok. 

Tidak tanggung-tanggung, anjloknya buah ini pernah menyentuh di bawah angka Rp 2 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA:Peringati Global Tiger Day 2023, Aksi Simpatik Harimau Dilukis di Wajah

BACA JUGA:Jadi Pemimpin Perubahan, 3 ASN Pemkot Jambi di Wisuda Lembaga Administrasi Negara RI

Bahkan, akibat anjloknya harga buah dari tumbuhan monokotil yang tergolong palem-paleman ini, membuat sejumlah petani di wilayah ini enggan untuk memanen buah tersebut di kebun mereka.

"Pas harganya anjlok nian kemarin, saya dak manen mas. Sampai buah yang jatuh-jatuh di kebun itu bertunas. Soalnya harga manen dan harga kupasnya sudah dak sebanding lagi," ucapnya.

Dirinya menjelaskan, dalam minggu ini, harga buah pinang gantung atau kelotok sudah mengalami kenaikan. Dimana, pada awal bulan Agustus 2023 harganya berkisar di angka Rp 4 ribu per kilogramnya.

Kini, harga buah pinang tersebut sudah menyentuh angka Rp 5 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA:Cabor Perbakin Jambi Ikut POPNAS ke XVI di Palembang

BACA JUGA:PLN Gandeng 2 Perusahaan Listrik Malaysia Kembangkan Sistem Interkoneksi Antar Negara

"Kalau harga pinang belah, atau yang kualitas standar, Rp 4 ribu per kilogramnya. Dari harga sebelumnya cuman Rp 2 ribu per kilogramnya," jelasnya.

Meski sudah ada angin segar terkait kenaikan harga jual buah pinang ini, akan tetapi para petani harus diahadapi dengan permasalahan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: