Cuaca Berkabut di Kerinci Ternyata Akibat Proses Pengembunan, Ini Penjelasan BMKG Kerinci

Cuaca Berkabut di Kerinci Ternyata Akibat Proses Pengembunan, Ini Penjelasan BMKG Kerinci

Penjelasan BMKG mengenai kabut asap di Kerinci-Foto : BMKG Kerinci-Jambi-independent.co.id

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Cuaca yang berkabut yang terjadi di Wilayah Kerinci dan Sungai penuh pada Selasa pagi, ini keterangan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

 BMKG menerangkan bahwa kondisi Cuaca kabut di Wilayah Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh. Ini disampaikan Kepala BMKG Kerinci Melalui Realis resminya dengan Nomor : ME.02.04/ 021/KKRC/VIII/2023. 

Hal ini dijelaskan oleh Kepala BMKG Kerinci, Kurnia Kurnianingsih, bahwa Kabut tebal yang terjadi di Kerinci dan Kota Sungai Penuh pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2023 merupakan kabut yang terjadi akibat adanya proses pengembunan. 

Saat uap air di udara bertemu dengan suhu udara yang lebih dingin akan menyebabkan uap air tertahan di udara dan berubah menjadi embun. Kumpulan embun inilah yang akan membentuk kabut tebal.

BACA JUGA:Pencarian Benda Purbakala di Sungai Batanghari Muaro Jambi, Begini Modus Para Pelaku

BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Tayang di Agustus 2023

Dia menambahkan, kelembaban udara di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh  pada 3 (tiga) hari terakhir mencapai nilai rata-rata 88 % yang mengindikasikan tingginya kandungan uap air. 

Tingginya kandungan uap air serta rendahnya suhu di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menyebabkan meningkatnya proses pengembunan sehingga terbentuklah kabut tebal pada pagi hari tanggal 1 Agustus 2023.

Lanjutnya dalam rilis yang disampaikan Kepala BMKG Kerinci, bahwa saat ini Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sudah memasuki musim kemarau. 

Pada musim kemarau tutupan perawanan hanya sedikit , sehingga menyebabkan fluktuasi suhu yang sangat significant antara siang dan malam hari. Suhu pada malam hari cenderung lebih dingin dan siang hari lebih panas.

BACA JUGA:Duel Maut di Tebo, 1 Korban Alami Luka Tembak

BACA JUGA:KPK Lakukan Pemeriksaan di Polda Jambi, Ada yang Kembalikan Uang Rp190 Juta

 Suhu permukaan yang dingin ini dapat menimbulkan kabut yang timbul pada malam hingga pagi hari. Kabut ini akan berangsur-angsur hilang seiring dengan adanya pemanasan permukaan dari sinar matahari.

Perlu diwaspadai, dengan adanya kabut tebal dapat mengurangi jarak pandang. Pantauan BMKG, jarak pandang pada jam 07.00 wib tanggal 01 Agustus 2023 adalah 4000 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: