Update! 7 Orang Profesor Sudah Mengambil Formulir Pendaftaran Calon Rektor UIN STS Jambi, Siapa Saja?
Ruangan sekretariat panitia Penjaringan bakal calon rektor UIN STS Jambi-Gita Savana/jambi-independent.co.id-
Dirinya berharap agar pelaksanaan kontestasi pemilihan bakal calon rektor UIN STS Jambi dapat berjalan dengan aman dan damai, demi mencapai UIN STS Jambi yang semakin maju ke depannya.
“Semoga berkompetisi yang sehat dan damai,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kontestasi pemilihan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifudin Jambi periode 2023-2027 memasuki tahap pendaftaran bakal calon rektor.
BACA JUGA:Sukses, Grand Opening Paviliun Jambi Bisnis Center
BACA JUGA:Biar Tetap Bugar, Prajurit Korem 042/Gapu Rutin Senam SKJ-88
Jadwal pendaftaran bakal calon rektor UIN STS Jambi pada 26 Juni hingga 11 Juli 2023. Tinggal tersisa beberapa hari saja.
Pada Jumat, 7 Juli 2023 pagi tadi, sudah ada empat orang Profesor yang mendaftar bakal calon rektor secara bersamaan.
Keempat professor yang mendaftar bakal calon rektor UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi secara bersamaan itu, di antaranya adalah Prof. Dr. As’ad Isma, Prof. Dr. Risnita, M.Pd., Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I., dan Prof. Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D.
Saat dihubungi jambi-independent.co.id, Prof As’ad Isma mengatakan, bahwa memang ia dan ketiga professor lainnya secara berbarengan mendaftar sebagai bakal calon rektor UIN STS Jambi.
BACA JUGA:No Viral No Justice, Jadi Bahasan Jumat Curhat Polda Jambi
BACA JUGA:3 Zodiak yang Berjiwa Muda dan Penuh Semangat, Menolak Tua
“Kenapa kita daftar bareng, kita ingin menunjukkan, bahwa walaupun kita kompetitor dan ikut kontestasi, tapi tidak menghalangi kita untuk tetap bersama-sama,” kata Prof As’ad Isma.
Karena membangun UIN STS Jambi, lanjut As’ad Isma, tidak bisa sendiri. Tetapi harus saling support.
“Tidak ada manusia superman. Superman itu hanyalah fiksi. Yang ada, supertim. Semua potensi yang ada dalam kampus harus terlibat bersama-sama dan bekerja sama, walaupun dalam konteks kontestasi ada persaingan,” bebernya.
Tetapi, lanjut As’ad Isma, adalah persaingan yang sehat, dan tetap menajga hubungan silaturahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: