Amalan Sunah yang Dilakukan Sahabat Nabi Muhammad 17 Hari Menuju Bulan Ramadan

Amalan Sunah yang Dilakukan Sahabat Nabi Muhammad 17 Hari Menuju Bulan Ramadan

Amalan sunah yang dilakukan sahabat Nabi Muhammad 17 hari menjelang bulan ramadan-Foto : ilustrasi-Pixabay

 

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Ada amalan sunah yang dilakukan sahabat Nabi Muhammad 17 hari menuju bulan Ramadan.

Hanya tinggal hitungan hari saja, kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Ini karena berdasarkan perhitungan, bulan Ramadan pada tahun 1444 Hijriyah kemungkinan jatuh pada tanggal 22 Maret atau 23 Maret 2023.

Jika benar, maka lebih kurang 17 hari lagi, umat muslim dunia akan memasuki bulan suci Ramadan atau puasa Ramadan.

Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Ternyata pada sahabat Nabi Muhammad telah melaksanakan beberapa sunah untuk menyambut bulan Ramadan. Khususnya 17 hari menuju Ramadan.

BACA JUGA:Arti Mimpi Melihat Air, Akan ada Hal Baik dalam Perjalanan Hidup

BACA JUGA:Jangan Sepelekan Ruam Kulit, Bisa Jadi Gejala Usus Bocor

Mengapa begitu, sebab bulan Ramadan merupakan bulan istimewa. Dimana salah satu keistimewaannya adalah segala amal ibadah akan dilipat gandakan pahalanya. 

Maka, seluruh umat muslim harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan cara-cara yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Banyak amalan-amalan yang bisa umat muslim jalankan untuk menyambut bulan Ramadhan. 

Apa saja persiapannya? Berikut penjelasannya : 

Jangan Lupa, Perbarui Taubat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُون

“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”

Taubat menunjukkan tanda totalitas seorang dalam menghadapi Ramadhan.

BACA JUGA:Hore, Pendaftaran SPAN PTKIN 2023 Diperpanjang Hingga 7 Maret

BACA JUGA:Bejat, Pelaku Tega Perkosa Istri Sepupu Sendiri yang sedang Hamil hingga 3 Kali

Dia ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.

Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk bertaubat, karena taubat wajib dilakukan setiap saat. Allah ta’ala berfirman,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)

“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur: 31).

Taubat yang dibutuhkan bukanlah seperti taubat yang sering kita kerjakan.

Kita bertaubat, lidah kita mengucapkan, “Saya memohon ampun kepada Allah”, akan tetapi hati kita lalai, akan tetapi setelah ucapan tersebut, dosa itu kembali terulang.

Namun, yang dibutuhkan adalah totalitas dan kejujuran taubat.

BACA JUGA:Wow...Bantu Pengobatan Indra Bekti, Raffi Ahmad Transfer Rp 1,2 Miliar

BACA JUGA:Kabar Baik, Kapolda Jambi Sudah Keluar dari RS Polri Kramat Jati, Besok Terbang ke Jambi

Jangan pula taubat tersebut hanya dilakukan di bulan Ramadhan sementara di luar Ramadhan kemaksiatan kembali digalakkan.

Ingat! Ramadhan merupakan momentum ketaatan sekaligus madrasah untuk membiasakan diri beramal shalih sehingga jiwa terdidik untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan di sebelas bulan lainnya.

Wahai kaum muslimin, mari kita persiapkan diri kita dengan memperbanyak amal shalih di dua bulan ini, Rajab dan Sya’ban, sebagai modal awal untuk mengarungi bulan Ramadhan yang akan datang sebentar lagi.

Persiapan yang sebenar-benarnya, bukan persiapan yang tidak ada dasarnya seperti bermaafan sebelum Ramadhan. 

BACA JUGA:Kakak AG Benarkan Pacar Mario Dandy Itu Rekam Penganiayaan David, Anak Pengurus GP Ansor

BACA JUGA:Serah Terima Jabatan 6 JPU dan 3 Kapolsek Polres Batanghari

Persiapkan Amal Shalih dalam Menyambut Ramadhan

Bila kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan Ramadhan dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosa-dosa, maka harus ada bekal yang dipersiapkan.

Allah ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (٤٦)

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At Taubah: 46).

Harus ada persiapan! Dengan demikian, tersingkaplah ketidakjujuran orang-orang yang tidak mempersiapkan bekal untuk berangkat menyambut Ramadhan.

BACA JUGA:Sudah 12 Hari di ICU, Kondisi David Masih Kritis Akibat Dianiaya Mario Dandy

BACA JUGA:Supir Truk Canter yang Menabrak Pengendara FU hingga Tewas Ditetapkan sebagai Tersangka

Oleh sebab itu, dalam ayat di atas mereka dihukum dengan berbagai bentuk kelemahan dan kehinaan disebabkan keengganan mereka untuk melakukan persiapan. 

Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”

Beliau tidak terlihat lebih banyak berpuasa di satu bulan melebihi puasanya di bulan Sya’ban, dan beliau tidak menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan Kasus Penganiyaan David, Sebut Narasi Kapolres Jaksel Berubah-ubah

BACA JUGA:Waduh, Hutang Luar Negeri Indonesia Membengkak hingga Rp 7.754,98 Triliun di Januari 2023

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.”

Tindakan mereka ini merupakan perwujudan kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan, permohonan dan bentuk ketawakkalan mereka kepada-Nya.

Tentunya, mereka tidak hanya berdoa, namun persiapan menyambut Ramadhan mereka iringi dengan berbagai amal ibadah.

Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.”

BACA JUGA:Ternyata, Manusia hanya Butuhkan 11 Menit dalam 1 Hari Untuk Olahraga, Bisa Kurangi Resiko Kematian

BACA JUGA:Kabar Baik, Kapolda Jambi Sudah Keluar dari RS Polri Kramat Jati, Besok Terbang ke Jambi

Sebagian ulama yang lain mengatakan,

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.”

Wahai kaum muslimin, agar buah bisa dipetik di bulan Ramadhan, harus ada benih yang disemai, dan ia harus diairi sampai menghasilkan buah yang rimbun.

Puasa, qiyamullail, bersedekah, dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Sya’ban, semua itu untuk menanam amal shalih di bulan Rajab dan diairi di bulan Sya’ban.

Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan hanya bisa dirasakan dengan kesabaran, perjuangan, dan tidak datang begitu saja.

BACA JUGA:Arti Mimpi Melihat Air, Akan ada Hal Baik dalam Perjalanan Hidup

BACA JUGA:Tega...!! Ayah Rudapaksa Anak Kandung 4 Kali hingga Hamil 4 Bulan

Hari-hari Ramadhan tidaklah banyak, perjalanan hari-hari itu begitu cepat. Oleh sebab itu, harus ada persiapan menyambut Ramadhan yang sebaik-baiknya. *

Artikel ini juga tayang di disway.id

Dengan judul 17 hari menuju Ramadan ini persiapan ala para sahabat nabi muhammada



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id