Pemerintah Tak Tegas, Truk Batu Bara Tanpa Stiker Nomor Lambung Masih Beroperasi di Jambi

Pemerintah Tak Tegas, Truk Batu Bara Tanpa Stiker Nomor Lambung Masih Beroperasi di Jambi

Peresmian stiker nomor lambung untuk truk batu bara di Jambi, beberapa waktu lalu. Hingga kini, program tersebut belum mampu mengurangi masalah kemacetan di Jambi.-dok/jambi-independent.co.id-

Sementara, untuk kendaraan yang sudah terdata mencapai 8.959 kendaraan. Sementara itu, untuk pemberlakuan 4.000 angkutan batu bara sekali jalan, menurut Ismet sudah mulai diberlakukan. 

Ditanyakan mengenai bagaimana cara menghitung kendaraan yang beroperasi dalam satu hari, Ismed mengatakan sesuai dengan kapasitas pelabuhan. 

Saat ini, kapasitas pelabuhan adalah 4.000 angkutan batu bara dalam satu hari. Jika lebih dari 4.000, maka sisanya tidak bisa masuk ke pelabuhan.

BACA JUGA:Usai Operasi di RS Polri Kramat Jati, Begini Kondisi Kesehatan Kapolda Jambi dan Ajudannya

BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Capricorn, Inovasi Kreatif Adalah Kunci Kesuksesan

“Tidak bisa dihitung secara manual berapa yang sedang jalan. Namun, sesuai dengan kapasitas pelabuhan kita, itu hanya 4.000 angkutan batu bara dalam sehari. Kalau lebih ya tidak bisa masuk,” tandasnya. 

Sementara itu, kemacetan yang terjadi akibat angkutan batu bara ini, masih terjadi. Ini menjadi keluhan yang membuat warga pengguna jalan marah. Masyarakat akhirnya menilai, aturan yang telah dibuat, ternyata tidak diterapkan di lapangan.

Iwan, salah satu masyarakat pengguna jalan, dirinya berharap, pemerintah tegas dengan aturan yang mereka buat sendiri.

Apalagi dalam hal mengurai kemacetan akibat truk batu bara di Provinsi Jambi ini. Sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas normal seperti biasa.

BACA JUGA:PPATK Ungkap Ayah Mario Mantan Pejabat Pajak Terindikasi Lakukan Pencucian Uang

BACA JUGA:Ini 4 Keistimewaan Bulan Sya'ban, Nabi Muhammad SAW Berpuasa Hampir 1 Bulan Penuh saat Sya'ban, Ini Alasannya

“Kemacetan angkutan batu bara ini mengganggu aktivitas,” katanya.

Pasalnya kata dia, tidak tegasnya pemerintah berdampak langsung pada masyarakat di lapangan. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: