Hasil Karya Pembatik Ecoprint Tanjab Timur Binaan SKK Migas PetroChina Mampu Bersaing di Pasaran

Hasil Karya Pembatik Ecoprint Tanjab Timur Binaan SKK Migas PetroChina Mampu Bersaing di Pasaran

Batik binaan SKK Migas PetroChina banyak di pesan di pasaran-Foto : Harpandi-Jambi-independent.co.id

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  Guna mengembangkan bakat warga Kabupaten Tanjab Timur yang ingin berwirausaha di dunia seni batik, pihak SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjab Timur melaksanakan Workshop Ecoprint dan pewarnaan batik alami.

 

Kegiatan ini sendiri bertempat di rumah IKM Batik yang berlokasi di Desa Lambur I, Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur, dan diikuti oleh puluhan peserta yang merupakan warga asli kabupaten ini.

 

Guna memaksimalkan hasil karya batik dalam kegiatan ini, pihak PetroChina International Jabung Ltd mendatangkan langsung dua orang Instruktur Batik dan Ecoprint dari Jogja.

 

Pihak Disperindag Kabupaten Tanjab Timur sendiri sangat mendukung dan mensupport kerjasama antara PetroChina International Jabung Ltd dengan Pemkab Tanjab Timur ini.

BACA JUGA:PPATK Ungkap Ayah Mario Mantan Pejabat Pajak Terindikasi Lakukan Pencucian Uang

BACA JUGA:Pisah Sambut Kejari Batanghari, Bupati : Saling Sinergitas

 

Rispa, Kabid Perindustrian Disperindag Kabupaten Tanjab Timur berharap, semoga kedepannya kegiatan seperti ini bisa menjadi suatu momen yang mampu menambah wawasan para pengrajin dan memunculkan kreatifitas baru bagi pengrajin batik, sehingga kerajinan batik di Kabupaten Tanjab Timur ini semakin berkembang. 

 

"Kami berharap juga munculnya wirausaha baru, khususnya di bidang kerajinan batik ini dan kami sangat mengharapkan juga pengrajin bisa berinovasi lagi. Selain ecoprint ini, juga ada pewarnaan-pewarnaan alam yang akan diajarkan oleh instruktur dari Jogja," harapnya.

 

Rispa menyampaikan, kerjasama antar PetroChina International Jabung Ltd dan Pemkab Tanjab Timur selama ini berjalan sangat baik, karena sudah beberapa kali pelatihan yang dilaksanakan oleh PetroChina International Jabung Ltd bekerja sama juga dengan Dekranasda belanguang sukses. 

 

"Dan kedepannya kami harapkan kerjasama ini tetap berlanjut. PetroChina juga ada memberikan bantuan-bantuan alat produksi batik juga melalui CSR nya kepada pengrajin-pengrajin kita," ujarnya.

BACA JUGA:Kapolda Jambi Alami Trauma, Pasca Helikopter Mendarat Darurat

BACA JUGA:144 Pejabat Pemprov Jambi Dilantik, Sekda Minta Tingkatkan Kualitas Kerja dan Bersinergi

 

Ada beberapa pengrajin yang sudah pernah mendapatkan bantuan CSR dari PetroChina International Jabung Ltd, diantaranya Batik Idola di Desa Pemusiran, Kecamatan Nipahpanjang yang memperoleh bantuan pembangunan rumah produksi batik dan Batik bersama di Desa Simburnaik, Kecamatan Muarasabak Timur yang mendapatkan bantuan berbentuk alat produksi seperti cap dan alat produksi batik lainnya.

 

"Dan kami harapkan, kegiatan serupa juga bisa berlanjut karena bisa mendukung program Pemkab Tanjab Timur untuk memajukan IKM, khususnya batik," sebutnya.

 

Sementara itu, Retno selaku instruktur Batik dan Ecoprint dari Jogja saat diwawancarai terkait kegiatan ini mengatakan, teknik Ecoprint ini sendiri berbeda dengan cara membatik yang sudah ada pada umumnya. Karena prosesnya nanti menggunakan pewarna alam, juga dedaunan segar dari alam. 

 

Kemudian nanti Ecoprint itu bisa diaplikasikan di kain, bahan kulit, kertas dan produknya juga bisa beragam. Ada baju dan kerajinan seperti tas, dompet serta gantungan kunci. 

BACA JUGA:Kapolsek Muko Muko Gelar Jumat Curhat, Warga Dusun Pekan Keluhkan Keberadaan Tambang Emas Ilegal dan Narkoba

BACA JUGA:Kabar Gembira..! Menpan RB Pastikan Honorer Tak Dipecat : Skema sedang Dibahas

 

"Dengan kata lain, ini adalah teknik baru yang akan kami perkenalkan, dan ini buka batik karena sangat beda. Kalau definisi batik itu pembuatan motif kain yang mempergunakan lilin malam sebagai perintang warna dan motif. Tapi kali ini kita tidak menggunakan lilin malam," ungkapnya.

 

"Jadi kalau Ecoprint itu tidak menggunakan lilin malam, tapi hanya menggunakan dedaunan segar dan menggunakan pewarna alam. Jadi kita nanti ada dua latihan, yaitu Ecoprint dan batik alami yang diwarnai dengan warna alam," tambahnya.

 

Sejauh ini Ecoprint di Pulau Jawa sudah mulai berkembang. Untuk itu, teknik ini sendiri akan diperkenalkan ke beberapa pulau di luar jawa seperti sumatera dan pulau-pulau lainnya yang yang ada di Indonesia.

 

"Perbedaan antara Evoprint dengan batik pada umumnya sangat beda, sama - sama kain tapi proses pembuatannya berbeda. untuk kualitas sama dengan batik pada umumnya, hanya nanti butuh perawatan ekstra karena kalau pewarna alam itu cenderung lebih cepat pudar warnanya. Untuk itu kami akan memperkenalkan lebih dalam terkait ecoprint ini ke beberapa daerah yang ada di sumatera ini," pungkasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: