Di Hadapan Komisi V DPR RI, Wakil Gubernur Jambi Keluhkan Angkutan Batu Bara di Jambi

Di Hadapan Komisi V DPR RI, Wakil Gubernur Jambi Keluhkan Angkutan Batu Bara di Jambi

Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani saat diwawancarai-Gita Savana/jambi-independent.co.id-

Dirinya mengatakan, untuk peningkatan kualitas jalan nasional di Provinsi Jambi membutuhkan dana yang tak sedikit.

Berdasarkan perhitungan Kementerian PUPR, kata dia membutuhkan anggaran Rp1,2 Triliun.

BACA JUGA:Turun Gunung

BACA JUGA:Asiik....BLT BBM Disalurkan 2023, Daftarkan Segera Namamu, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

“Mudah-mudahan dalam kunjungan ini, ke depan ini dapat menjadi prioritas buat Kementerian PUPR selaku mitra kerja Komisi V untuk lebih mengoptimalkan pengalokasian anggaran APBN kita dalam penanganan jalan nasional di Provinsi Jambi," ujarnya.

Dirinya mengatakan, anggaran Rp1,2 Triliun yang dibutuhkan untuk peningkatan jalan nasional di Provinsi Jambi ini nantinya harus difungsikan dengan baik.

Kata dia, jangan sampai alokasi dana tersebut nantinya mubazir. 

Untuk itu, truk-truk yang overload dan over dimensi harus segera ditertibkan.

BACA JUGA:Kabar Baik.. Harga BBM Turun Rp 2.150, Pembelian Solar Dibatasi, Ini Update Harga BBM Terbaru di Pulau Sumater

BACA JUGA:Dana Desa Dikorupsi Kades, Perangkat Desa dan Kepala Kampung di Kabupaten Bungo Kompak Mundur

“Berdasarkan perhitungan dari Kementerian PUPR, dibutuhkan anggaran Rp1,2 Triliun untuk peningkatan kualitas jalan nasional di Provinsi Jambi. Sehingga menjadi kondisi yang mantap . Namun kita berharap dengan kondisi tersebut alokasi dana ini jangan sampai mubazir. Truk-truk yang overload dan over dimensi harus segera ditertibkan,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini.

Sementara, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan, memang di Kabupaten Batanghari ini ada satu ruas jalan yang tidak dapat dihindari dari kepadatan kendaraan.

Kata dia, di Provinsi Jambi ini, apabila saat melintas dari wilayah timur ke wilayah barat Provinsi Jambi atau arah sebaliknya sangat padat kendaraan.

“Kepadatan kendaraan ini, hingga saat ini yang dipersoal itu angkutan batu bara. Tapi ini bisa betul, bisa tidak. Karena di saat Kapolda Jambi beserta jajaran meliburkan angkutan batu bara, ternyata jalan ini masih padat,” tandasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: