Waduh, Awal Tahun Biaya Umrah Naik Drastis, Ini Beberapa Penyebabnya

Waduh, Awal Tahun Biaya Umrah Naik Drastis, Ini Beberapa Penyebabnya

Awal tahun biaya umrah naik salah satunya karena biaya hotel naik-Foto : Ilustrasi-Pixabay

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID– Memasuki awal tahun, biaya umrah ternyata mengalami kenaikan. Kenaikan biaya umrah dipicu beberapa faktor penyebab. Sehingga jamaah umrah pun terpaksa harus menyesuaikan harga di tahun baru ini.
 
Lalu,apa penyebab naiknya biaya umrah? Ternyata ada beberapa penyebab. Salah satunya adalah tarif kamar hotel di Arab Saudi naik. 
 
Dampaknya, biaya umrah ikutan naik. Para jemaah yang akan berangkat umrah ke Tanah Suci terpaksa mengeluarkan biaya ekstra. 
 
Bahkan kenaikan biaya hotel ini cukup fantastis. Kenaikan mencapai 300 persen. Bisa dibayangkan calon jamaah pun terpaksa harus menyesuaikan biaya hotel ini.
 
 
 
Kenaikan harga hotel di Arab ini dikarenakan ramainya jumlah jamaah yang datang. Sehingga membuat kamar hotel pun menjadi penuh.
 
Disampaikan Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) wilayah Sumbagsel, H Juremi Slamet, di kutif dari Koran Sumatera Ekspres mengatakan bahwa saat ini tarif satu jemaah yang akan berangkat lebih kurang Rp 33 juta. 
 
"Ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan naiknya biaya umrah selain biaya hotel yang memang naik drastis," bebernya.
 
Ramainya jemaah umrah setidaknya dipicu empat faktor. Dibukanya kran masuk Arab Saudi bagi beberapa negara yang sebelumnya itu dilarang selama pandemi. 
 
 
 
Kemudian,  euforia dari Piala Dunia di Qatar. Untuk Indonesia, karena tidak lagi wajibnya vaksin meningitis.
 
Belum lagi, tujuh hotel besar di Tanah Suci yang mampu menampung sekitar 20 ribu jemaah hingga kini belum buka. Sedangkan yang sudah buka sekarang ini semuanya sudah dipesan.
 
Rata rata hotel di Saudi kondisinya penuh atau full booking. Baik hotel berbintang terendah hingga bintang lima. Ramai sekali jemaah yang umrah pada saat ini.
 
Kata Juremi jemaah yang akan berumrah cukup banyak. Jemaah melalui Karomah dari Baturaja OKU saja cukup banyak. Belum lagi dari Semarang dan Pontianak.
 
 
 
“Untuk Karomah di Januari ini ada 500 jemaah yang akan berangkat. Februari sebanyak 600 jemaah dan Maret 2023 jumlahnya mencapai 900 jemaah,” tutur Juremi. 
 
Akibat kenaikan harga ini pihaknya melakukan komunikasi dengan para calon jemaah yang akan berangkat.
 
Jika jemaah setuju diminta tambahan biaya sekitar Rp 3 jutaan dari harga sebelumnya, mereka akan dijadwalkan berangkat. Tapi jika tidak setuju, dibicarakan lebih lanjut. Mungkin biayanya yang sudah dibayar akan dikembalikan atau dijadwalkan ulang pada momen harga sudah turun lagi. 
 
Kenaikan ini dirasakan jemaah Miftahussalam Palembang, pimpinan H Fery Munandar. Para jemaahnya yang sedang melaksanakan umroh saat ini merasakan langsung dampak kenaikan tersebut. “Sejak Desember sewa kamar sangat naik,” kata dia.
 
 
 
Gambarannya, tarif kamar di hotel bintang 5 Grand Zamzam alami kenaikan hingga Rp3,5 juta. Karena itu, dengan terpaksa pihaknya juga ikut menaikkan biaya umrah. Fery berharap  kenaikan ini tidak lama sehingga biaya umrah bisa normal lagi.
 
Terpisah, pengelola KBIH dan Umrah Nur Ramadan Cabang Lubuklinggau, H Win Rahman mengaku naiknya tarif hotel di Arab Saudi memang menjadi problem bagi travel umrah. Dia menceritakan, grup jemaahnya yang berangkat 26 Desember 2022 lalu sudah tiba di Jakarta. 
 
“Tiba-tiba mendapat kabar dari pihak hotel di Madinah membatalkan tempat menginap secara sepihak,” bebernya.
 
Mau tidak mau, mereka harus mencari hotel lain. “Namun hotel lain yang didapatkan bukan hotel bintang lima, tapi bintang tiga. Kita harus kembali menjelaskan kepada para jemaah dan  memberikan kompensasi pengembalian uang,” katanya.
 
 
 
Penyebabnya, menurut Win, saat ini kondisi tahun baru. Momen puncak keberangkatan jemaah umrah. “Di Madinah dan Mekah sedang ramai-ramainya. Jadi hukum pasar berlaku. Harga hotel naik,” tambahnya.
 
Kemudian pengaruh lain adalah harga dolar.  Kemudian tiket pesawat yang saat ini juga sedang naik. Soal biaya umrah naik atau tidak, tergantung pada travel masing-masing. “Jemaah yang berangkat dari Jakarta dengan yang dari Lubuklinggau tentu berbeda biayanya,” tambah Win.
 
Dari Lubuklinggau, tiket pesawat ke Jakarta Rp1,5 juta. Pulang pergi Rp 3juta. Belum lagi tiket pesawat ke Arab Saudi. Jika naik Garuda tiketnya mencapai Rp  12 jutaan. Pulang pergi sudah Rp 24 juta. Belum lagi biaya hotel selama di Arab Saudi, selama 10-12 hari. Visa dan lainnya.
 
“Kalau melihat kondisi saat ini, biaya umrah akan naik. Tapi mungkin tidak terlalu tinggi. Tinggal travel menghitung-hitung dengan caranya sendiri,” kata dia. Dia mengatakan, saat ini atau untuk keberangkatan Februari nanti, bagi jemaah yang ikut Nur Ramadan, biaya umrahnya mulai Rp33.750.00 sampai Rp40 juta untuk perjalanan 14 hari dari Lubuklinggau.
 
Bagi jemaah akan menginap di Mekah pada hotel bintang 3, yang berjarak 150 meter dari Masjidil Haram, biayanya Rp 33.750.000 per jamaah. Untuk yang menginap di hotel bintang 4 berjarak 100 meter dari Masjidil Haram  Rp36.500.000 per jemaah. Jika menginap di hotel bintang 5 biayanya Rp40 juta.
 
 
 
Pengelola Nusa Tour and Travel, Yeni mengatakan, pihaknya juga memberangkatkan jemaah umrah. Ada beberapa paket yang ditawarkan kepada jemaah Sumsel. “Mulai dari paket Rp20 jutaan sampai Rp 40 jutaan,” katanya.
 
Seperti Paket Umrah Barokah program 9 hari dengan biaya Rp28,4 juta. Untuk yang ingin sekamar hanya berdua (double) dibandrol Rp 30,7 juta, sekamar bertiga (triple) Rp29,6 juta dan berempat (quad) Rp28,4 juta.
 
Ada juga Paket Umrah Plus Aqsha selama 14 hari perjalanan mengunjungi 3 masjid besar umat Islam yakni Masjid Al Aqsha, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dengan harga Rp46.500.000. Ada Paket Umrah plus Turki Cappadocia selama 12 hari dengan biaya Rp 33 juta. Kemudian Paket Umrah Awal Ramadan Rp 34 jutaan dan Paket Umrah Akhir Ramadan mulai Rp 43 jutaan. (Iwan/sumeks.co)
 
 
 
Artikel ini juga tayang di sumeks.co
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co