Warsi: Ada 10.332 Hektare Kawasan Tambang Batu Bara di Jambi, Ini Sebarannya

Warsi: Ada 10.332 Hektare Kawasan Tambang Batu Bara di Jambi, Ini Sebarannya

Tambang Batu Bara -Ilustrasi/@stafichukanatoly-Pixabay-

Pertambangan batu bara yang hadir di Provinsi Jambi, dari analisis sentinel  menunjukkan lahan terbuka. 

Direktur KKI Warsi, Adi Junedi mengatakan, dari angka tersebut bisa dibayangkan konflik sosial dan ekologi akibat penambangan batu bara ini. 

Tambang batu bara harusnya menjadi perhatian serius pemerintah, karena sebagian besar lahan terbuka batubara belum direklamasi dan dipulihkan fungsinya. 

"Ini penting dilakukan untuk memulihkan ekologi pasca tambang,” kata Adi Junedi. 

BACA JUGA:Simak, ini Deretan Mitos Tentang Kopi yang Dapat Mengganggu Kesehatan Tubuh 

BACA JUGA:4 Kapolres Jajaran Polda Jambi Diganti, Ini Jadwal Sertijabnya

Secara sosial, kata dia pengangkutan hasil tambang telah banyak berimplikasi pada kehidupan masyarakat lain. 

Ini timbul karena angkutan batubara masih melewati jalan umum yang dilalui masyarakat. 

Menurutnya, Warsi mengimbau pemerintah daerah menekan pengusaha batubara untuk tidak menggunakan jalur transportasi umum, mereka harus melewati jalan khusus yang dibuat oleh perusahaan, bukan menggunakan dana publik. 

“Alternatif lainnya batubara bisa menggunakan jalur sungai," kata Adi Junedi. 

BACA JUGA:Soal Progres Pembangunan RTH di Eks Pasar Angso Duo Jambi, Ini Kata Gubernur Jambi Al Haris 

BACA JUGA:Kebaikan Teh Serai untuk Tubuh, Cegah Tukak Lambung

Dikatakan Adi Junedi, pemulihan ekologi harus dilakukan oleh semua pihak. 

Pemerintah dengan regulasi dan kemudian mengawasi jalannya regulasi untuk pemulihan ekologi. 

"Ini penting menjadi perhatian kita bersama, mengingat Indonesia juga berkomitmen menurunkan emisi dari berbagai sektor termasuk tata guna lahan dan menetapkan Net Zero Emission tahun 2060," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: