Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN Terus Lakukan Promosi KIE

Komisi IX DPR RI Bersama BKKBN Terus Lakukan Promosi KIE

--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Untuk melakukan promosi KIE penurunan angka stunting, BKKBN bersama mitra komisi IX DPR RI, DR Ir Sutan Adil Hendra, MM, terus mengajak masyarakat melakukan hidup sehat.

Selain itu juga mengajak masyarakat untuk mengenal apa itu stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting pada anak. Khususnya di Kelurahan Pall V Kecamatan kota Baru, 26 November 2022 lalu.

Tampak hadir dari BKKBN Provinsi Jambi, Kadis PP dan KB Yuslidar SP, Anggota komisi IX DPR-RI, DR Ir Sutan Adil Hendra MM, serta hadir jugu lurah Pall V, dan tokoh masyarakat setempat.

“Promosi KIE diharapkan mampu menurunkan angka stunting di wilayah ini. Selain itu juga kita mengajak masyarakat utnuk mengenal gejala stunting yang terjadi pada anak, dan bagai mana cara pencegahan stunting pada anak,” kata Yuslidar.

Lanjutnya, program promosi KIE penurunan angka stunting ini merupakan program dan upaya pemerintah dalam melakukan penurunan angka stunting di masyarakat, dan ini bertujuan untuk menuju generasi emas 2024.

“Dengan adanya kampnye promosi KIE penurunan angka stunting, yang dilakukan saat ini merupakan buktikan keseriusan Pemerintah daerah dan pusat dalam menangani masalah stunting, sampai ketingkat paling bawah,” ungkapnya.

Semetara itu, anggota komisi IX DPR-RI, DR Ir Sutan Adil Hendra MM menyampaikan, saat ini pihaknya juga sedang gencar melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

“Yang mana KIE ini sendiri merupakan salah satu program pelayanan luar balai yang berorentasi pada kampanye. Kegiatan ini juga melibatkan semua unsur yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat setempat,serta masyarakat setempat,” jelasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan antara komisi IX DPR –RI bersama BKKBN ini merupakan untuk penyebar luasan informasi tentang KIE program PPS di masyarakat.  

“Dengan adanya kegiatan yang langsung berdiskusi kepada masyarakat tentang pangan aman, bermutu dan bermanfaat, selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan. Untuk pemahaman dan kemampuan masyarakat terhadap penurunan angka stunting,” tutupnya.*

 
 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: