Korban Pengeroyokan Siswi SMPN 23 Kerinci Tak Ikut Ujian, Ini Alasannya

Korban Pengeroyokan Siswi SMPN 23 Kerinci Tak Ikut Ujian, Ini Alasannya

Korban pengeroyokan siswi SMPN 23 Kerinci tak ikut ujian-Foto : ilustrasi-

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Siswi SMP 23 Kerinci yang menjadi korban pengeroyokan oleh teman satu sekolah terpaksa tidak ikut ujian sekolah. 

Ini karena korban harus dibawa ke padang untuk cek psikologi usai dikeroyok.

Hal ini disampaikan oleh kakak korban Robi. Dikatakan Robi bahwa korban A tidak bisa ikut ujian karena harus di cek psikolog.

"Tadi malam dibawa ke Padang menemui psikolog. "Hari ini dia tidak ikut ujian kelas karena ke Padang berobat,"jelasnya 

BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Makan di Kota Jambi, Murah, Meriah, Enak

BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Nongkrong Hits di Jambi, Kekinian dan Cozy


Robi menjelaskan pihak keluarga belum tahu bagaimana dengan proses ujian dari korban A karena hari pertama ujian A tidak bisa ikut. 

 

"Urusan sekolah kami tidak tahu seperti apa, yang jelas A tidak bisa ikut ujian kelas," bebernya.

 

Sebelumnya sebagaimana diketahui bahwa A adalah siswi kelas 1 SMPN  23 Kerinci yang dikeroyok oleh teman-temannya pada selasa,pekan lalu. 

 

 Video kejadian tersebut beredar luas di medsos. Kejadian pengeroyokan terjadi di sekitar sekolah SMPN 23 Kayu Aro.

BACA JUGA:Wali Kota Blitar Dirampok dan Disekap di Rumah Dinas, Alami Kerugian hingga Rp 400 Juta

BACA JUGA:Lowongan Pekerjaan di PT Freeport Indonesia, Ada 10 Posisi Penting yang Dibutukan, Ini Syarat dan Ketentuannya

 

Informasi ini disampaikan oleh Plt. Polsek Kayu Aro IPTU Sugiarto bahwa setelah anggota mendapat informasi yang beredar pihaknya langsung mencari tahu korban dan memanggil orang tua korban dan juga korban. 

 

"Dari hasil pemeriksaan ternyata korban mengaku kalau dirinya dijemput oleh pelaku NI dan NA di rumah korban dengan alasan akan melakukan belajar  kelompok.  Kemudian korban dibawa ke cafe kosong di daerah mekar sari. Korban mengaku dibully dna dikeroyom di dekat sekolah yakni di kolam dan di kafe kosong di daerah mekarsari,"jelasnya.

 

Kapolsek menambahkan, bahwa menurut keterangan korban ada sekitar 16 orang pelaku. Kronologisnya bahwa dua orang pelaku menjemput korban dirumahnya kemudian dibawa ke salah satu tempat dimana sudah menunggu tempat lainnya, yang jumlah pelakunya 16 orang terdiri dari teman satu kelas dan kakak kelas korban.

 

"Paeaku seluruhnya 16 orang, tapi yang jemput korban di rumah menurut korban dua orang inisialnya  NV dan NA,"kata Kapolsek.

BACA JUGA:6 Tempat Wisata Malam di Kota Jambi yang Wajib Kamu Kunjungi

BACA JUGA:2 Perusahaan Batu Bara Sudah Lewat Jalur Sungai, Gubernur Jambi Minta Perusahaan Lain Lakukan Hal Serupa

 

Ditanya soal kabar salah satu pelakunya adalah anak oknum DPRD Kerinci? Kapolsek mengatakan salah satunya ya ada anak dari anggota DPRD Kerinci. "Salah satu pelaku anak anggota DPRD Kerinci,"ungkapnya 

 

Salah seorang warga Kayu Aro menjelaskan bahwa video penganiayaan yang dilakukan oleh siswa terhadap korban beredar luas di grup WA. 

 

"Ya, videonya beredar, kabarnya korban dijemput di rumahnya dan dibawa ke satu lokasi di daerah Kayu Aro dan dianiaya oleh para pelaku,"ujar salah seorang warga. 

BACA JUGA:Viral Video Mesum Mahasiswi di Bungo, Ini Kata Rektor

BACA JUGA:Berbahaya, Jalur Sesar Cimandiri jadi Zona Merah, PUPR : Tidak Boleh Dihuni

 

Hutra salah seorang warga mengaku mendapatkan video yang beredar bahkan diketahui salah seorang pelaku adalah anak salah seorang anggota DPRD Kerinci. "Salah satu pelaku anak anggota dewan,"jelasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: