BMKG Catat 40 Kali Gempa Susulan di Jember

BMKG Catat 40 Kali Gempa Susulan di Jember

BMKG Karangkates catat 40 gempa susulan di Jember-Ilustrator: Sultan Amanda-JPNN.com

MALANG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangkates mencatat sudah terjadi 40 gempa susulan setelah guncangan berkekuatan Magnitudo 6,2 pada Selasa 6 Desember 2022  pukul 13.07 WIB di selatan Kota Jember, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Ma'muri saat dikonfirmasi dari Kota Malang.

Dikatakan Ma'muri bahwa gempa susulan tersebut merupakan hal yang normal dan wajar setelah terjadinya gempa dengan kekuatan besar.

BMKG Karangkates mencatat gempa susulan paling kecil tercatat Magnitudo 2,9 dan terbesar ialah Magnitudo 5,3 yang terjadi pada pukul 17.22 WIB seperti dikutip dari JPNN.com

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini 5 Suku yang Ada di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Gunung Kerinci Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

"Sampai sekarang tercatat ada 40 susulan gempa. Magnitudo paling kecil tercatat 2,9 dan paling besar 5,3. Untuk Magnitudo 5,3 itu dirasakan di Kuta, Denpasar, Jember dengan skala intensitas II MMI," katanya.

Hingga saat ini, BMKG Karangkates masih terus melakukan pemantauan aktivitas gempa susulan tersebut.

Menurutnya, gempa susulan tersebut merupakan proses batuan atau patahan untuk menuju titik stabil baru.

Setelah terjadi gempa besar, gempa-gempa susulan memang akan terjadi untuk mencapai titik stabil pergerakan lempeng.

BACA JUGA:Viral Video Mesum Mahasiswi di Bungo, Ini Kata Rektor

BACA JUGA:Jalan Rusak di Kabupaten Batanghari Selesai Diperbaiki, Ini Penjelasan BPJN Wilayah IV

"Gempa bumi seperti kita mematahkan bambu. Jadi, bambu itu tidak akan langsung patah secara langsung. Ada patahan besar, kemudian diikuti susulan-susulan kecil. Jadi sebenarnya cukup wajar ketika terjadi gempa besar, kemudian ada susulan kecil," ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat diminta untuk tetap tenang namun tetap waspada, mengingat wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Terjadinya gempa bumi hingga saat ini juga masih belum bisa diprediksi kapan terjadi.

"Karena kita tinggal di daerah rawan gempa bumi dan kita tidak tahu kapan terjadinya, maka yang paling bisa kita lakukan adalah kesiapan diri kita, terutama jika ada gempa terasa apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Menurutnya, pada saat terjadi gempa bumi besar, untuk masyarakat yang berada di dalam rumah diminta untuk segera keluar jika kondisinya memungkinkan dan mencari tempat yang lapang.

BACA JUGA:Sambangi Kediaman HBA, Kapolda Jambi Bahas Restorative Justice dengan LAM Jambi

BACA JUGA:Gaji Honorer Sarolangun Tak Bisa Dibayarkan, DPRD Sarolangun Salahkan Eksekutif

Namun, lanjutnya, bagi masyarakat yang saat terjadi gempa besar tidak bisa keluar rumah untuk mencari tempat yang lapang, diminta segera mencari perlindungan pada tempat-tempat yang kokoh, seperti di bawah meja yang kuat atau perlindungan lain yang aman.

"Karena sekali lagi, gempa bumi sebenarnya tidak menimbulkan korban. Namun, korban timbul akibat reruntuhan bangunan. Yang bisa menyelamatkan kita ketika terjadi gempa bumi besar adalah diri kita sendiri dengan menyiapkan mitigasinya," kata Ma'muri.

Pada Selasa 6 Desember 2022 kurang lebih pukul 13.07 WIB terjadi gempa magnitudo 6,2 yang berlokasi di 223 kilometer Barat Daya, Kota Jember, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut berada di koordinat 10,70 derajat Lintang Selatan, 113,38 derajat Bujur Timur.

BACA JUGA:Hati Hati Ada Modus Penipuan Baru, Kirim Foto ke WhatsApp Ternyata Virus Bisa Kuras Rekening

BACA JUGA:Soal Gaji Honorer Sarolangun Tak Bisa Dibayarkan, Dewan Bakal Panggil Tim TAPD

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen dan Sumberpucung dengan skala intensitas II MMI (getaran nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu). *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com