Lagi, UMKM Jambi Berhasil Ekspor Perdana 72 Ton Komoditas Pinang ke Bangladesh

Lagi, UMKM Jambi Berhasil Ekspor Perdana 72 Ton Komoditas Pinang ke Bangladesh

Lagi, UMKM Jambi Berhasil Ekspor Perdana 72 Ton Komoditas Pinang ke Bangladesh--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Provinsi JAMBI kembali berhasil melakukan ekspor komiditas pertanian ke luar negeri. Kali ini, PT Batanghari Nusantara Indonesia bersama Bea Cukai JAMBI melepas ekspor buah pinang perdana melalui Pelabuhan Talang Duku, ke Chitagong-Bangladesh sebanyak empat kontainer seberat 72 ton, pada Selasa 6 November 2022.

Pinang-pinang tersebut merupakan hasil produk UMKM masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

PLH Kepala Kantor Bea Cukai JAMBI Esther Ewita Ria Simanjuntak mengatakan, pinang ini merupakan komoditi JAMBI yang menempati urutan kedelapan tertinggi ekspor.

"Ini nilainya sampai dengan Oktober itu 67,98 juta USD. Jadi sangat mendukung perekonomian di Provinsi JAMBI," katanya.

BACA JUGA:Ini Link Download dan Cara Setting X8 Speeder Higgs Domino RP Terbaru 2022

BACA JUGA:Update Terbaru Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Sudah Temukan Penyebabnya

Selain itu pihaknya juga mempunyai tim klinik ekspor, melakukan asistensi edukasi. Bea cukai jambi juga sebagai fasilitator serta asistensi kepada pelaku industri dan UMKM.

"Jadi peranan itu fungsinya kita laksanakan. Kita bekerjasama dengan sinergi dengan instansi terkait yang kemudian kita mendukung dan kita mengembangkan serta mengedukasi petani- petani. Tidak juga terlepas dari peranan perusahaan dalam hal ini PT Batanghari Nusantara Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Badan Karantina Pertanian Provinsi Jambi N. Prayatno Ginting mengatakan, pinang produk umum masyarakat Provinsi Jambi yang banyak ditemui di wilayah pesisir.

"Masyarakat kita ini sudah pada umumnya nenek- nenek moyang kita itu sudah menanam pinang. Jadi berbicara pinang sudah baik di masyarakat. Hanya bagaimana pasarnya ke dalam domestik atau di luar negeri," katanya.

BACA JUGA:Gegara Laporan Seorang Wanita Hamil, Hotman Paris Sentil Kapolda Bengkulu dan Propam

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini 5 Suku yang Ada di Sumatera Selatan

Kata Ginting, pinang ini ada beberapa jenis penyakit yang dicegah keluar. "Karena negara luar biasanya meminta clear dari alfath locsin. Penyakit ini tidak boleh terikut dari Jambi, khususnya," terangnya.

Dari pihak Balai Karantina sendiri akan mengedukasi kepada seluruh pengusaha pinang, khususnya PT Batanghari Nusantara Indonesia pihaknya telah menyampaikan untuk memasukan ke Laboratorium Karantina.

"Sehingga hasilnya akan clear tidak ditemukan alfath locsin, siap di kirim ke luar," jelasnya.

Ditambahkan, Kadis Dinas Perindag Provinsi Jambi Kemas Muhammad Fuad mengatakan, dengan data statistik yang ada pada bulan November 2022 telah mengeskpor sebanyak 66 ribu ton.

BACA JUGA:Tekuk Korea Selatan 4-1, Ini 6 Catatan Fantastis Brasil

BACA JUGA:Gunung Kerinci Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

"Hari ini, tadi disampaikan dari pihak Bea Cukai dan balai karantina juga ada penurunan. Tapi penurunan ini karena kita tidak tahu pasar disana namun, tidak mengurangi. Hari ini tetap ekspor," sebutnya.

Terpisah, Operasional Pelabuhan PT Batanghari Nusantara Indonesia Abdullatif Syukri mengatakan, buah pinang yang diekspor ada sebanyak empat kontainer.

"Dua kontainer sudah di jalan, dan dua kontainer baru kita ekspor lagi. Jadi satu kontainer seberat 18 ton. Ini baru perdana ke Chitagong," pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: