Islamfobia Meningkat di Wilayah Ini, Gara-gara Populasi Muslim Naik

Islamfobia Meningkat di Wilayah Ini, Gara-gara Populasi Muslim Naik

Sikap anti-Muslim meningkat di Jerman-Istimewa-Kabarnesia--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Hasil studi Universitas Leipzig, 46,6 persen orang di Jerman menuntut larangan imigran Muslim, naik dari 40,2 persen yang disurvei pada tahun 2020.

Sedangkan 42,7 persen responden mengatakan mereka merasa seperti orang asing di negara sendiri karena jumlah Muslim yang besar.

Meningkatnya populasi muslim di Jerman, menimbulkan Islamofobia dan xenofobia atau kebencian terhadap orang asing di Jerman.

Ya, gerakan anti Islam pun mulai bemunculan saat ini.

BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Aries, Sekarang Saatnya Bagi Anda Untuk Mundur 

BACA JUGA:Kisah Cinta Zodiak Kamu, 13 November 2022, Scorpio, Hubungan Tertentu Mungkin Menemui Jalan Buntu Hari Ini

Para peneliti menunjukkan bahwa sikap anti-Muslim lebih tinggi di negara-negara bekas komunis Jerman timur. 

Adapun jumlah Muslim yang tinggal jauh lebih sedikit dan di mana orang-orangnya kurang berhubungan dengan Muslim.

Di Jerman bagian barat, 23,6 persen mengatakan mereka mengadvokasi larangan imigrasi dari negara-negara Muslim.

Sementara 36,6 persen mengatakan mereka merasa seperti orang asing di negara mereka sendiri karena tingginya jumlah imigran.

BACA JUGA:Zodiak Kamu, 13 November 2022, Cancer, Banyak Aktivitas Yang Bisa Terjadi di Rumah Hari Ini 

BACA JUGA:Ini Daftar 10 Maskapai dengan Pelayanan Terburuk di Dunia, dari Indonesia ada 2

Studi Otoritarianisme Leipzig 2022 juga mengungkapkan bahwa xenofobia sedang meningkat di negara bagian Jerman timur. 

Sekitar 33,1 persen responden setuju dengan pernyataan xenofobia tertentu, dengan mayoritas dari mereka mengatakan "Jerman sangat berbahaya dibanjiri oleh orang asing" dan bahwa mereka harus dikirim ke negara asal mereka jika ada kekurangan pekerjaan di Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id