BKKBN Provinsi Jambi Gelar Gelar Giat Percepatan Penurunan Stunting

BKKBN Provinsi Jambi Gelar Gelar Giat Percepatan Penurunan Stunting

Kepala BKKBN RI,DR.(HC).Dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) saat melantik ketua penguruasĀ stuntingĀ Jambi--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Untuk menuju Jambi mantap, BKKBN bersama mitra kerja terus melakukan pencegahan stunting.

Strategi dan aksi percepatan penurunan stunting menuju Jambi mantap bersama mitra kerja, di laksanakan di hotel BW, Rabu 26 Oktober 2022.

Acara dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Wakil Walikota Jambi Maulana, Kepala BKKBN RI,Dr. (hc) dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG(k), Bupati Se-Provinsi Jambi, Komisi IX DPR, DR. Ir .Sutan Adil Hendra,M.M. serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kaper BKKBN Jambi, DR. Munawar Ibrahim, S.Kp M.PH, menyampaikan, saat ini Provinsi Jambi  sedang gencar melakukan sosialisasi percepatan penurunan angka stunting.

BACA JUGA:BPOM Jambi Gelar Germas SAPA

BACA JUGA:Hotman Paris Sebut Teddy Minahasa Korban, Bukti Semakin Mengerucut

"Kita bersama mitra kerja, lintas sektor, perusahan, organisasi profesi, terus lakukan kalobarasi akan percepatan penurunan stunting dengan target stunting di angka 12 persen," ujarnya.

Dengan adanya program penurunan stunting diharapkan akan lebih optimal dalam berkolaborasi untuk mencapai strategi dan aksi percepatan penurunan stunting menuju Jambi mantap.

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN RI, DR(hc).dr.HastoWardoyo,SP.OG(K),menyamaikan bahwa stunting merupakan gangguan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Dengan adanya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan diharapkan nantinya bisa menekan angka stunting terhadap anak.

BACA JUGA:Pria yang Dibunuh di Bagan Pete, Bekerja Sebagai Tukang Dodos Sawit

BACA JUGA:Nikita Mirzani Mendekam di Rutan Kelas IIB Sekamar Napi Narkoba dan Pencurian

"Bila stunting ini tidak cepat kita atasi akan berpengaruh terhadap generasi kedepannya," ujarnya.

"Dari itu kita harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Disini kita harus memberikan informasi kepada masyarakat perihal jarak anak, jumlah anak, dan juga membangun ketahanan keluarga secara utuh," ujarnya.



"Menuju Indonesia emas kita harus siapkan keluarga yang sehat, produktif dan memiliki kwalitas. Karena ditangan mereka lah nasib anak bayi yang baru lahir maupun yang akan dilahirkan," tutupnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: