Atasi Kemacetan Akibat Truk Batu Bara, BPJN Jambi Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak di Kota Jambi

Atasi Kemacetan Akibat Truk Batu Bara, BPJN Jambi Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak di Kota Jambi

BPJN Jambi Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak di Kota Jambi--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi menargetkan perbaikan kerusakan jalan yang menjadi salah satu sebab kemacetan akan selesai dalam bulan akhir bulan Oktober ini.

Hal ini sebagai respon BPJN untuk mengatasi kemacetan yang berada di Jalan Lingkar Selatan akibat padatnya angkutan truk batu bara.

Kepala BPJN IV Jambi, Bosar Pasaribu mengatakan pihaknya melakukan penutupan lobang terlebih dahulu di beberapa titik mulai dari Simpang Paal X hingga Simpang Gado-gado untuk memperlancar lalu lintas.

"Kita lakukan penutupan sebanyak 4 lobang besar dan yang kecil kecil juga kita tambal agar tidak terjadi lagi kemacetan akibat jalan rusak di jalan nasional ini," ujarnya Selasa 11 Oktober Jambi.

BACA JUGA:Rizky Billar Rela Ditahan Asal Jangan Bercerai dengan Lesti Kejora

BACA JUGA:Dilaporkan Lesti Kejora soal KDRT, Rizky Billar Rugi Ratusan Milliar

Bosar menjelaskan empat lobang besar yang ditambal berlokasi di Paal 10,  Simpang Acai, Simpang Ahok, dan belakang Bandara.

"Untuk kedalaman lobang ini sekitar 10 cm dan lebarnya sampai memakan setengah badan jalan," tambahnya.

Ia mengakui terdapat beberapa kendala sehingga adanya keterlambatan dalam perbaikan jalan ini mulai dari cuaca hujan beberapa hari terakhir dan sulitnya material masuk akibat padatnya lalu lintas truk angkutan batubara.

Akan tetapi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Jambi untuk mengatur lalu lintas agar mempercepat perbaikan jalan yang rusak.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Sebut Rizky Billar Tak Menyesal KDRT ke Lesti Kejora

BACA JUGA:Menyesatkan, OJK Tutup 244 Iklan Jasa Keuangan

"Kita Targetkan akhir Oktober 2022 ini selesai semua lobang ditambal di jalan Nasional yang berada di dalam Kota Jambi," jelasnya.

Ia menambahkan kedepan pihaknya juga akan menangani beberapa persimpangan yang sering terjadi kerusakan dengan mengaspal menggunakan rigit beton agar lebih kuat dan aman untuk angkutan beban berat.

"Karena di Simpang itukan kendaraan berhenti  bebannya sangat berat, jadi kita rigit beton saja agar lebih aman dan tidak mudah rusak," tandasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: