Waduh, Dinsos Sebut OdGJ Terlantar di Kota Jambi Meningkat, Didominasi dari 2 Kabupaten Ini

Waduh, Dinsos Sebut OdGJ Terlantar di Kota Jambi Meningkat, Didominasi dari 2 Kabupaten Ini

Tim Dinsos Kota Jambi, saat bergerak hendak mengamankan OdGJ terlantar.-dok/jambi-independent.co.id-jambi-independent.co.id

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) KOTA JAMBI mencatat, ada peningkatan pada jumlah Orang dengan Gangguan Jiwa (OdGJ) di KOTA JAMBI pada tahun ini.

Kadinsos Kota Jambi, Noviarman menyebutkan, peningkatan ini berdasarkan evakuasi yang dilakukan pihaknya. Di mana tiap bulannya, ada 8 hingga 15 OdGJ yang diamankan.

"Kalau sekarang saya lihat frekuensinya naik. Karena terlihat dari bulan Januari sampai Juli, kita lihat bisa mencapai 8 sampai 15 OdGJ per bulannya," tuturnya.

Dia mengatakan, untuk per harinya pihaknya bisa mengevakuasi 2 sampai 3 OdGJ. Sementara dijelaskannya, pada tahun 2021 lalu, total ada 98 OdGJ yang ditangani pihaknya.

BACA JUGA:Alat Berat Rusak, Warga Bantu Program TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi dengan Peralatan Tradisional

BACA JUGA:Airlangga Pastikan Kartu Prakerja Berlanjut dan Anggaran Ditambah

“Artinya per bulan lebih kurang 8 orang. Jauh lebih rendah dibandingkan tahun ini,” terangnya. Sementara secara keseluruhan, Noviarman belum bisa menyebutkan secara jelas total keseluruhan OdGJ yang telah ditangani pihaknya.

“Karena harus kita rekap di akhir tahun mendatang. Kalau melihat jumlah tiap bulannya, tentu alami peningkatan,” jelasnya.

Dinsos Kota Jambi sendiri disebutkan Noviarman, memilik program evakuasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) bagi masyarakat terlantar. Di antaranya OdGJ terlantar.

“OdGJ yang kita amankan, rerata didominasi masyarakat luar Kota Jambi. Yakni Kabupaten Bungo dan Batanghari,” sebutnya.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang Dimutasi, 9 Komandan Brimob Dicopot

BACA JUGA:Inflasi Tembus 8,09 Persen, Gubernur Jambi Al Haris Sebut Penanganan Sudah Bagus

Ini diketahui, setelah pihaknya mengantarkan pulang OdGJ tersebut pasca penyembuhan.

"Kami dihubungi kembali oleh pihak Rumah Sakit Jiwa untuk reunifikasi, yaitu pengembalian ke pihak keluarga setelah pengobatan. Kebanyakan diantar ke daerah kabupaten Muarobungo dan Batanghari," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: