Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang Dimutasi, 9 Komandan Brimob Dicopot

Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang Dimutasi, 9 Komandan Brimob Dicopot

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo-Ist/jambi-independent -

7. Danton: AKP Danang Sasongko P

8. Danton: AKP Nanang Pitrianto

9. Danton: Aiptu Budi Purnanto

Apa 'peran' dari sembilan orang tersebut?

BACA JUGA:Zodiak Kamu, 4 September 2022, Aquarius, Pikiran Anda Mungkin Mengembara ke Dunia Fantasi 

BACA JUGA:Petani Cabai di Sarolangun Keluhkan Pupuk Subsidi Tak Tepat Sasaran, Dinas TPHP Respon Begini

Dalam keterangan pada bahan rilis Humas Polri tertulis bahwa mereka sebagai pelaku penembakan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban, termasuk yang meninggal itu, kini statusnya naik dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Sementara, diberitakan sebelumnya penembakan gas air mata setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam menuai polemik.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan gas air mata mengandung beberapa zat, seperti chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR). 

BACA JUGA:Kanjuruhan Mangindaan 

BACA JUGA:Petani Cabai di Sarolangun Keluhkan Pupuk Subsidi Tak Tepat Sasaran

Polemik ini lantaran ada ratusan orang tewas yang mayoritas berasal dari Aremania -suporter setia Arema FC- setelah pertandingan antarklub elite di Jawa Timur itu. 

"Secara umum dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata, paru, serta saluran napas," kata pria bergelar profesor itu melalui keterangan persnya, Minggu 2 Oktober 2022. 

Tjandra mengatakan gejala akut ketika seseorang terpapar gas air mata bisa menimbulkan gangguan kesehatan, seperti batuk hingga dada berat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com