Bubur Ayak Jambi Masuk Rekor MURI dalam Gelaran Festival Batanghari 2022
Bubur Ayak Jambi masuk Rekor MURI dalam Gelaran Festival Batanghari 2022-Deki-Jambi-independent.co.id
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gubernur Jambi Al Haris menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam melestarikan makanan tradisional Jambi.
Hal ini disampaikan Gubernur dalam Festival Batanghari 2022 yang juga menjadi rangkaian penutup dari Kenduri Swarnabumi pada Kamis, 22 September 2022.
Dalam kegiatan ini, salah satu agenda dari Festival Batanghari 2022 adalah Bubur ayak Jambi yang berhasil masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pemecahan rekor MURI pembuatan Bubur ayak ini dilakukan dengan jumlah peserta lebih dari 300 orang.
“Acara parade Tengkuluk dan makanan tradisional Bubur ayak ini sebenarnya adalah keinginan kita untuk mengangkat apa yang selama ini ada di tengah-tengah masyarakat, contohnya adalah Bubur ayak yang merupakan kearifan local tradisi masyarakat kita,” katanya.
BACA JUGA:Seleksi Guru PPPK 2022 Pakai Pola Baru, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Jumat Berkah, HWSB Provinsi Jambi Berbagi Makan Siang Gratis
Ditambahkan Al Haris, bubur Ayak ini banyak dipakai oleh ibu-ibu di pedesaan ketika mau memanen padi, atau mau turun menuai juga ketika ada acara pengantin dan ini adalah bubur yang murah meriah.
“Namun, bubur Ayak ini bisa kita angkat sebagai kuliner tradisional kita, karena itu bisa dibuat oleh siapa saja, karena cara membuatnya tidaklah susah,” tambahnya.
Gubernur juga berharap bahwa, bahwa kegiatan Festival Batanghari 2022 menjadi simbol kebangkitan masyarakat Jambi melalui makanan tradisional.
“Menjadi harapan kita agar Provinsi Jambi ini memiliki khazanah kue-kue tradisional yang dapat kita angkat kembali dan semakin dikenal masyarakat luas,” harapnya.
BACA JUGA:KPK Benarkan OTT Hakim Agung, Barang Bukti Mata Uang Asing
BACA JUGA:Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Berbak Akhirnya Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia
Sementara Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono sepanjang perjalanan rekor muri pihaknya belum pernah mencatat adanya bubur ayak, hal itu dinilai sebagai aset budaya yang ia apresiasi. Ia pun mendukung bubur ayak untuk dikembangkan dan didukung.
"Tadi kita sudah mencatat yang mengikuti masak bubur ayak ini, dan pemprov sudah mengajukan jumlah kepada kami. Nanti malam akan dilakukan pengumuman soal rekor muri ini. Kebetulan bubur ayak ini belum pernah dicatat oleh muri," tutupnya.
Kegiatan pembukaan festival itu dilakukan di pelataran rumah dinas Gubernur Jambi yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris beserta Istri Hesnida Haris, Perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seluruh organisasi perangkat daerah Provinsi Jambi, dan perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.
Hal menarik dalam acara festival tersebut yakni adanya pergelaran 'SamuderAsa' Telisik Anak Negeri dengan merangkai beberapa kegiatan diantaranya, rekor muri bubur ayak Jambi, tradisi nating nampan, festival tradisi, fashion show, perahu hias, parade tengkuluk, pameran budaya dan wisata, kuliner, konten kreator dan booth coffee. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: