Pasca Kenaikan Harga BBM, Polres Kerinci Pantau SPBU

Pasca Kenaikan Harga BBM, Polres Kerinci Pantau SPBU

Pasca Kenaikan Harga BBM, Polres Kerinci Pantau SPBU -Dok/jambi-independent-

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Polres Kerinci melakukan pemantauan di sejumlah SPBU pasca pemerintah menaikkan harga Bahan bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bakar Bakar Umum (SPBU).

 

Kasat Lantas Polres, di Sungai Penuh untuk mengantisipasi terjadinya antrian pasca naiknya harga BBM. 

 

Hal ini disampaikan Kasat Lantas Polres Kerinci IPTU Yudistira, kepada Jambi Independent.

 

Dia mengatakan, bahwa pihaknya memantau kondisi di SPBU di Kerinci maupun di Sungai Penuh, setelah pemerintah menaikkan harga BBM. 

BACA JUGA:Warga Lingkar Selatan Tangkap Sejumlah Anggota Geng Motor, Diduga Akan Lakukan Penyerangan 

BACA JUGA:Dapat Kabar Ayah Masuk ICU Menjelang Tampil di Panggung, Tantri Kotak Bisikkan ini ke Tim

 

"Kegiatan pemantauan SPBU ini untuk untuk melihat kondisi di area SPBU, apakah terjadi antrian atau tidak saat harga minyak dinaikkan oleh pemerintah," jelasnya.

 

Dijelaskan dia, AKP Yudistira bahwa ada beberapa SPBU yang dipantau oleh satlantas polres Kerinci SPBU Pelayang Raya, SPBU Kumun, SPBU Tanah Kampung, SPBU Sungai Liuk, pada Sabtu 3 September 2022.

 

Dari pantauan di lapangan, bahwa kendaraan antre dengan tertib tidak mengganggu badan dan ruas jalan dan menghimbau agar pengemudi pada saat mengantri tidak menggunakan ruas jalan. 

 

"Kami juga koordinasi dengan pengurus SPBU agar menyiapkan kantong-kantong antrian kendaraan, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan di badan jalan khususnya jalur dua," teranganya. 

BACA JUGA:Prabowo Siapkan Kuda Spesial Menjamu Kehadiran Puan Maharani di Hambalang 

BACA JUGA:Daniel Mananta Ungkap Fakta ini setelah Berbincang dengan UAS

 

Pantauan di lapangan, seperti di SPBU Tanah Kampung terlihat beberapa kendaraan antrian dalam mengisi BBM namun masih cukup lancar dan tidak terlalu panjang. 

 

"Kita mau isi BBM harus antrian, BBM sekarang sudah naik,menurut kami naiknya terlalu mahal, tapi harus. Bagaimana tetap kita beli," kata Andri salah seorang sopir kepada Jambi Independent.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: