Danrem 042/Gapu Hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Danrem 042/Gapu Hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Danrem 042/Gapu ikuti rpat koordinasi pengendalian inflasi daerah-dok/jambi-independent.co.id-

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dan Menko Marves RI Luhut Binsar Panjaitan.

Rakor berlangsung secara hybrid, juga diikuti secara virtual oleh Gubernur JAMBI Al-Haris, serta Sekda Prov JAMBI, Pejabat Perwakilan Polda JAMBI, Kepala Perwakilan BI JAMBI, dan pejabat terkait dari Auditorium Rumah Dinas Gubernur JAMBI, Selasa 30 Agustus 2022.

Nampak hadir mendampingi Mendagri diantaranya Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dan Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono. Dari tempat terpisah hadir Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

Kapenrem 042/Gapu Mayor Inf RM Hatta mengatakan, dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan dengan adanya pandemi COVID-19, semua negara, semua kepala daerah di seluruh Indonesia, sama-sama menghadapi krisis kesehatan yang sama besar untuk pertama kalinya terbesar dalam sejarah yang berlangsung selama dua tahun lebih dan saat ini juga belum selesai.

BACA JUGA:Pelatihan Kerja Resmi Dibuka, Pj Bupati Henrizal: Ini Upaya untuk Mengurangi Angka Pengangguran di Sarolangun

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Minta Satgas Pangan Awasi Harga Barang Pokok di Pasar

“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita termasuk negara yang bisa mengendalikan COVID-19 dan survive secara ekonomi, karena semua kepala negara, kepala daerah berada pada persoalan yang sama yaitu targetnya dalam menghadapi COVID-19 adalah bisa mengendalikan pandemi dengan berbagai indikatornya yang berdampak menurunnya kasus tersebut di bawah standar,” tutur Tito.

Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh relatif cukup baik.

Namun ada hal yang perlu diwaspadai yaitu ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19 dan ketidakmampuan negara lain menjaga ekonominya yang bisa berdampak ke Indonesia karena Indonesia merupakan bagian dari sistem globalisasi ekonomi.

“Ditambah lagi perang Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap perekonomian. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan ekonomi global mengalami efek dari pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih cepat. Dampak tersebut akan mengalir ketiga saluran utama Antara lain harga komoditas yang lebih tinggi, ekonomi dan perdagangan akan terganggu serta berkurangnya kepercayaan bisnis dan ketidakpastian,” pungkasnya.

BACA JUGA:Karang Taruna dan Mahasiswa KKN Unja Bantu Keluarga Korban Tewas Bentrok Suporter Sepak Bola di Tebo

BACA JUGA:Kamaruddin, Pengacara Brigadir J Kecewa Tak Bisa Ikut Rekonstruksi, Ini Penjelasan Polri

Sebagaimana diketahui Rusia dan Ukraina adalah produsen komoditas minyak, gas alam dan gandum.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam paparannya berbagai capaian indikator makro ekonomi Indonesia sampai dengan semester I tahun 2022 ini menunjukan adanya perbaikan sampai dengan semester II tahun 2022.

“Menjadi catatan agar kita terus berupaya bersama-sama menjaga inflasi. Perlu waspada terhadap kenaikan harga komoditas bergejolak, komoditas yang diatur oleh pemerintah serta komoditas energi dan pangan yang diimpor (imported inflation),” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubenrur Jambi Al Haris menjelaskan bahwa Intinya hari ini semua bergerak bagaimana mempertahankan harga-harga supaya tetap stabil, serta mengantisipasi jika nanti terjadi kenaikan harga BBM agar tidak dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab yang langsung menaikan harga-harga komoditi.

BACA JUGA:Akhirnya, Jalan Khusus Batu Bara Pertama di Jambi Segera Dibangun, Catat Lokasinya

BACA JUGA:Persib Bandung Kalah Telak, Dibantai PSM Makassar 5-1

“Untuk hari ini, Alhamdulillah semua stabil, dan mudah-mudahan pada bulan September akan Deflasi,” ungkap Al-Haris.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: