Kirab Merah Putih, Kapolri Minta Jaga Semangat Persatuan untuk Indonesia Emas 2045

Kirab Merah Putih, Kapolri Minta Jaga Semangat Persatuan untuk Indonesia Emas 2045

Kapolri minta jaga persatuan dalam koran bendera merah putih-dok/jambi-independent.co.id-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk semangat menjaga dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Hal tersebut digelorakan Kapolri saat menyampaikan sambutan pada acara kirab merah putih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, yang dihadiri puluhan ribu orang, Minggu 28 Agustus 2022. 

"Mari kita jaga semangat persatuan dan kesatuan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Oleh karena itu semangat ini harus terus kita jaga. Kita antar Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, merdeka, merdeka, merdeka," kata Sigit dalam sambutannya. 

Dalam kesempatan ini, Sigit pun berkilas balik soal semangat persatuan dan kesatuan para pendiri serta pejuang bangsa, ketika itu saat berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Para pemuda dan tokoh bangsa ketika itu, kata Sigit, sempat terpecah karena adanya politik pecah belah atau dikenal Divide et Impera.

BACA JUGA:Sejak Diresmikan Tahun 2003, Masjid Agung Muarasabak Akhirnya Direnovasi Berat 

BACA JUGA:Bangga, Atlet Pengprov Perbakin Jambi Bawa Pulang 3 Medali, di Kejuaraan Menembak Piala Danyon Arhanud 13/PBY

Namun, ditekankan Sigit, dengan adanya rasa semangat dan kemauan bersama antar lintas elemen bangsa ketika itu, mulai dari pemuda, tokoh, hingga ulama, akhirnya Indonesia berhasil merebut kemerdekan dan mendeklarasikannya pada 17 Agustus 1945. 

"Alhamdulillah dengan persatuan dan kesatuan yang bersama-sama kita lakukan pada saat itu dari seluruh pelosok negeri. Maka pada tanggal 17 Agustus 1945 dipimpin Bung Karno dan Bung Hatta kita menyatakan proklamasi kemerdekaan. Tentunya semangat itulah yang harus kita jaga, semangat persatuan dan kesatuan," ujar Sigit.

Pasca-kemerdekaan, Sigit mengungkapkan, masih ada pihak yang mencoba untuk merusak Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, namun semua upaya tersebut bisa dikalahkan dengan adanya semangat persatuan dan kesatuan. 

"Beberapa kali upaya untuk mengubah bangsa kita. Namun bisa kita buktikan bahwa yang namanya Pancasila, yang namanya NKRI, yang namanya bendera merah putih, yang namanya Garuda Pancasila , yang namanya Bhinneka Tunggal Ika sampai saat ini tetap melekat di hati sanubari kita semua. Ini adalah tugas kita untuk  terus menjaga persatuan dan kesatuan," ucap Sigit.

BACA JUGA:Kapolda Jambi Mutasi Sejumlah Pamen dan Pama Polda Jambi dan Jajaran, Ini Nama-namanya 

BACA JUGA:Teganya, Bayi Perempuan Ini Ditinggal Begitu Saja di Pinggir Jalan Lintas Mendahara Ulu

Di era saat ini, mantan Kabareskrim Polri ini juga menekankan, persatuan dan kesatuan masih menjadi kunci dan modal utama bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi segala macam permasalahan maupun tantangan yang ada. Keberhasilan persatuan itu, kata Sigit, contoh konkretnya adalah dalam hal pengendalian Pandemi Covid-19. 

"Alhamdulillah berkat persatuan dan kesatuan yang kita lakukan bersama menghadapi Covid-19, kita segera terbebas. Dan Indonesia dengan kecepatannya dalam kegiatan vaksinasi pada saat itu dan saat ini, kita sudah mencapai 434 juta. Indonesia jadi negara nomor 4 atau nomor 5 dalam vaksinasi terbesar diseluruh dunia. Ini semua bisa terjadi karena persatuan dan kesatuan," tutur Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: