BKKBN Provinsi Jambi Bersama Mitra Komisi IX DPR - RI Menyelenggarakan Promosi KIE di Wilayah Khusus

BKKBN Provinsi Jambi Bersama Mitra Komisi IX DPR - RI Menyelenggarakan Promosi KIE di  Wilayah Khusus

BKKBN Provinsi Jambi Bersama Mitra Komisi IX DPR - RI Menyelenggarakan Promosi KIE di Wilayah Khusus--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Saat ini BKKBN bersama mitra kerja Komisi IX DPR -RI terus gencar promosi KIE tentang penurunan angka stunting di masyarakat.

Tingginya angka stunting dan kurang nya pengetahuan masyarakat akan stunting,membuat pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi stunting dengan terus melakukan promosi KIE akan stunting.
 
Promosi KIE tentang Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan, di desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam, Muaro Jambi tanggal 21 Agustus 2022.

Acara dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR –RI,Drs.H.Zulfikar Ahmad, koordinator ADPIN BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar,SP, dan dihadiri Unsur Muspika kecamata Sungai Gelam.

BACA JUGA:Selama Beroperasi, Warga Sekitar PT Eramas Persada Energy Pernah Diberi Kompensansi

BACA JUGA:Sudah 3 Tahun Tak Beroperasi, Ini Keterangan Security PT Eramas Persada Energy

Dalam sambutan, Yuslidar,SP, memerikan arahannya, bahwa Promisi KIE tentang Percepatan Penurunan Stunting ini dilaksanakan secara Nasional, karena Program ini sangat penting bagi Bangsa Indonesia saat ini dan kedepannya.

Masyarakat harus mengetahui apa itu Stunting, stunting itu sendiri adalah Penyakit yang berakibat generasi kita lemah, bila masalah ini dibiarkan secara berlarut - larut maka akan sulit untuk Indonesia  ini bisa maju dan bisa  bersaing dengan Negara lain, ungkap Yuslidar.
   
BKKBN hadiran  bersama anggota Komisi IX DPR-RI, untuk membuktikan keseriusan Pemerintah dalam menangani masalah stunting, sampai ketingkat paling bawah.

Dengan tujuan bisa berdialog dan bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk bisa  menyampaikan langsung bahwa Stunting ini adalah Penyakit, terutama Penyakit yang tingkat Kecerdasannya lemah, kemudian dengan ciri tubuhnya Pendek, ungkap nya.

BACA JUGA:Masih Tunggu Itikad Baik Perusahaan, Warga: Jangan Tutup Mata

BACA JUGA:Gara-Gara Aktivitas PT Eramas Persada Energy, Rumah Warga di Selincah Kota Jambi Retak

Dimana kita tau Stunting adalah Kondisi Gagal tumbuh pada anak balita (Bayi dibawah 5 tahun) Ini bisa disebabkan akibat kekurangan gizi kronis,ini terjadi bukan saja setelah lahir namun terjadi sejak dalam kandungan,dan ada Istilah Berat badan Bayi lahir lemah ( BBLR) ukuran nya kurang dari 48 CM dan beratnya kurang dari 2,5 Kg, papar Yuslidar.

Untuk kondisi bayi yang terkena stunting  diketahui setelah bayi berumur 2 tahun. Untuk mengantisipasi maka saya sarankan untuk ibu hami melakuka Periksa kehamilan atau kandungan secara rutin ke petugas kesehatan atau ke Pos Yandu, diusahakan dalam masa kandungan ibu hamil untuk mengkonsumsi makan bergizi, dan setelah melahirkan baik ibu dan bayinya untuk mengkonsumsi makanan gizi,dan bayi mendapatkan ASI selama 2 tahun, ungkapnya.

Selain itu juga untuk meningkatkan komitmen baik itu pemerintah daerah provinsi, dari camat, lurah, dan RT bagaimana  Program Bangga Kencana dan penyelenggaraan percepatan Penurunan Stunting, bisa cepat teratasi,
dan meningkatkan peran aktif pemangku kepentingan/mitra kerja dalam proses advokasi dan KIE Program Bangga Kencana, dan penyelenggaraan percepatan Penurunan Stunting, yang mana saya berharap semua informasi yang kami berikan bisa diterima dengan baik, paparnya.

Komisi IX DPR RI, Drs. H. Zulfikar Ahmad, mengatakan kepada Pemerintah setempat baik itu di tingkat kabupaten sampai ke tingkat dusun diharapkan partisipasi Aktif dalam hal program ini. Meskipun di dusun kita ini tidak terdapat penyakit stunting ini tapi setidaknya kita dapat mencegah jangan sampai penyakit ini ada di Masyrakat kita.

Dan yang penting saya katakana bahwa Orang Stunting itu Pendek tetapi Pendek itu belum tentu stunting. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa banyak Memberikan manfaat untuk masyarakat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: