Anggota DPRD Muaro Jambi Tegaskan Perusahaan Ikuti Instruksi Menteri Perdagangan Soal Harga TBS Sawit

Anggota DPRD Muaro Jambi Tegaskan Perusahaan Ikuti Instruksi Menteri Perdagangan Soal Harga TBS Sawit

Anggota DPRD Muaro Jambi -ist/jambi-independent.co.id-

SENGETI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kabupaten Muaro Jambi berangsur naik. Hingga hari ini, harga sudah mencapai Rp 1.500 perkilogramnya.

Meski mengalami kenaikan, namun masih jauh dari harga yang telah diinstruksikan oleh Kementerian Perdagangan yaitu diatas Rp 2.000 perkilogram. Bahkan Gubernur Jambi mengklaim jika harga sawit di Jambi sudah Rp 2.016 perkilogram.

Artinya, harga yang diinstruksikan tersebut belum dirasakan oleh masyarakat, terkhusus masyarakat Kabupaten Muaro Jambi.

Keluhan demi keluhan petani selalu muncul, bahkan hingga ke media sosial. Tak hanya itu, keluhan warga juga disampaikan warga kepada Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi.

BACA JUGA:Hotman Paris Dilarikan ke Rumah Sakit, Matanya Sampai Bengkak

BACA JUGA:Dosen Unja Adakan Pelatihan Bahasa Inggris, Di Pondok Pesantren Modern Darul Qiyam Kerinci

Seperti yang diungkapkan oleh Robinson Sirait. Politisi PAN ini menyebut jika sudah sangat banyak petani sawit khususnya dari daerah Sungai Bahar yang mengeluh dengan harga yang masih belum sesuai dengan instruksi dari Menteri perdagangan dan Gubernur Jambi.

"Banyak tu yang curhat, baik secara langsung maupun melalui telepon atau Facebook. Mereka nanya kapan harga sawit sesuai dengan instruksi tersebut," kata Robinson, Selasa  9 Agustus 2022.

Dewan Dapil Sungai Bahar itu menyebut masyarakat sangat berharap harga sawit di semua perusahaan mengikuti harga yang telah diinstruksikan oleh menteri dan Gubernur Jambi.

"Kita juga berterimakasih saat ini harga sudah berangsur naik, namun belum sesuai dengan instruksi itu," katanya.
Jika harga sawit ini terus turun maka banyak petani yang akan merugi sebab biaya pengeluaran lebih besar dibandingkan biaya pemasukan. Sebagai contoh biaya untuk membeli pupuk.

BACA JUGA:PLN Siapkan Infrastruktur dan Stimulus, Perkuat Ekosistem Sambut Mobil Listrik Produksi Dalam Negeri

BACA JUGA:AHM Pasarkan Motor Ikonik Honda ST125 Dax Untuk Berkendara Santai

Robinson menyebut jika saat ini harga pupuk sudah mencapai Rp p00.000 per karungnya namun sebelum ini harga pupuk hanya Rp400.000 perkarung.

"Jadi sangat besar biaya pengeluarannya. Maka dari itu, kita berharap semua perusahaan bisa membeli harga sesuai dengan instruksi tersebut," imbuhnya. (Jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: