Tahun Ini, SMAN 2 Kota Jambi Baru Terapkan Merdeka Belajar

Tahun Ini, SMAN 2 Kota Jambi Baru Terapkan Merdeka Belajar

--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kurikulum Merdeka Belajar baru dijalankan SMAN 2 Kota Jambi di tahun ini. Tak hanya menjalankan kurikulum saja, namun pihak sekolah juga berupaya untuk membuat para guru ikut dalam program guru penggerak.

Kepala SMAN 2 Kota Jambi, Nirma Erika mengatakan bahwa, sekolahnya memang belum memiliki guru penggerak. Namun, pihaknya akan mengejar hal tersebut di tahun ini.

“Tentunya kita akan cek dulu apa saja syarat yang dibutuhkan, termasuk juga untuk usia tenaga pengajar. Jika memadai bagi guru kita di sini, kita akan coba ikutkan,” katanya.

Sebab memang, dikatakan Nirma untuk menerapkan kurikulum saat ini dibutuhkan pula guru yang mumpuni terkait kurikulum merdeka tersebut. “Karena nanti anak-anak bebas berkreasi dan membuat project,” ujarnya.

BACA JUGA:Kasus Brigadir J, Dahlan Iskan Singgung Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi: Kelihatannya akan Runtuh

BACA JUGA:PTPN Group Raih Laba Rp 3,86 Triliun di Semester 1 2022

Nirma pun mengatakan bahwa pihaknya akan mengejar hal tersebut. Untuk kurikulum merdeka belajar ini pun, kata dia diberlakukan di kelas 10. Sementara, di dua tingkat kelas lainnya masih memakai kurikulum K13.

Saat ini juga, menurutnya pihaknya mengejar segala ketertinggalan di tahun ajaran lalu. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kata dia sudah mulai berjalan. Seperti, ekskul Pramuka, Paskibraka, dan kegiatan seni.

Pihaknya juga akan melatih siswa untuk ikut pada ajang nasional FLS2N. “Ini ke tingkat nasional bidang monolog, dalam bentuk video. Mudah-mudahan hasilnya bagus,” ujar dia.

Lanjutnya, meski bukan sekolah kejuruan, namun kegiatan praktek belajar tetap dapat dirasakan oleh siswa di SMAN 2 Kota Jambi.

BACA JUGA:Diserang Israel, Ratusan Orang di Gaza Luka-luka, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak

BACA JUGA:Pemprov Jambi Gelar Tabligh Akbar dan Santunan 2000 Anak Yatim, Sediakan Makanan Gratis

Melalui kegiatan praktek belajar itulah, siswa dapat menghasilkan suatu karya. Di antaranya, membuat produk makanan dari ampas tebu.

Nirma Erika mengatakan bahwa kegiatan praktek belajar siswa ini dilakukan untuk mengasah kemampuan atau skill mereka, khususnya dalam bidang wirausaha.

"Kita ada produk dari ampas tebu, yang merupakan hasil dari siswa. Ini melalui kegiatan kepramukaan," kata Nirma.

Dirinya mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin siswa memiliki keterampilan di bidang wirausaha. "Misalnya seperti menciptakan produk ini," kata dia.(tav/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: