Nama AKP Rita Yuliana Sempat Terseret Kasus Tewasnya Brigadir J, Begini Kabar Terbarunya

Nama AKP Rita Yuliana Sempat Terseret Kasus Tewasnya Brigadir J, Begini Kabar Terbarunya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sempat menyeret nama Polwan AKP Rita Yuliana

AKP Rita sendiri yang sebelumnya aktif di sosial media dengan mempublikasikan kegiatannya, sempat menghilang ketika isu liar kedekatan dengan Ferdy Sambo menerpanya.

Kini akun instagramnya @ritasorchayuliana terlihat aktif kembali. Dia pun kembali membagikan beberapa foto kegiatannya. Walau tidak rutin AKP Rita Yuliana tampak mengunggah foto aktivitasnya yang bukan penugasan atau kedinasan. 

Pada 16 Juli 2022, AKP Rita Yuliana mengunggah foto bersama kawannya dengan caption "Bonds and vibes matters more than pictures". Dalam foto terlihat AKP Rita Yuliana sedang berpose bersama rekan di depan Hard Rock Hotel. 

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Resmikan M Bloc Market Jambi 

BACA JUGA:'Ekspresi Suara Di Balik Jeruji', Gelar Karya Lapas Perempuan Jambi Untuk Indonesia

AKP Rita Yuliana juga mengunggah story bersama beberapa remaja dengan caption "Keponakan rasa teman, wkwkwk" belum lama ini.  

Polwan yang menjabat Panit Subdit I Ditreskrimsus Polda Metro Jaya itu disebut-sebut mengundurkan diri bertepatan dengan tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. 

Belakangan kabar itu telah dibantah Polda Metro Jaya dan menyatakan bahwa AKP Rita Sorcha Yuliana masih bertugas di Polda Metro Jaya dan belum mengajukan pengunduran diri.

Sementara itu, AKP Rita Yuliana dalam hal kedinasan memiliki segudang prestasi, pertama ia mahir dalam berbahasa Mandarin.

BACA JUGA:Mudah Kok, Begini Cara Atasi Anak Ketagihan Main HP 

BACA JUGA:Bappebti Perketat Pengawasan Calon Pedagang Fisik Aset Kripto Terdaftar

Dia merupakan satu-satunya perwakilan Polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU), Beijing, Tiongkok pada tahun 2018 lalu.

Program tersebut spesialis bahasa Mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia, serta Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id