Eropa Babak Belur, Rusia Tetap Perkasa, Nato : Strategi Barat Telah Gagal
jambi-independent.co.id|
Editor:
Surya Elviza|
Senin 25-07-2022,19:45 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sebut Rusia makin kuat (BBC)--
BUDAPEST,
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Strategi barat dinilai telah gagal dalam melawan Rusia. Terbukti hingga saat ini Rusia masih perkasa namun sebaliknya Negara Eropa malah babak belur.
Pasalnya, sanksi ekonomi masif yang diterapkan sekarang justru lebih merugikan Eropa sendiri ketimbang Rusia.
Sementara itu, harga energi terus melambung dan aksk pasukan Rusia tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyatakan bahwa Uni Eropa perlu strategi baru untuk merespons invasi militer Rusia di Ukraina.
"Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baikbdaripada memenangkan perang," kata Orban dalam pidatonya di Rumania.
Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa strategi Barat di Ukraina telah dibangun di atas empat pilar. Bahwa Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO, bahwa sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinannya, bahwa sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa, dan bahwa dunia akan berbaris mendukung Eropa.
Orban mengatakan strategi itu jelas telah gagal.
"Kita duduk di dalam mobil yang keempat bannya bocor. Sangat jelas bahwa perang tidak dapat dimenangkan dengan cara ini," kata Orban kepada para pendukungnya.
Orban yang terpilih kembali untuk masa jabatan keempat berturut-turut pada bulan April menegaskan bahwa Hungaria - anggota NATO - akan menghindari perang di negara tetangga Ukraina.
Dia menghadapi tantangan terberatnya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010, dengan inflasi dua digit, forint yang lemah, dan dana UE masih tertahan di tengah perselisihan dengan Brussels mengenai standar demokrasi.
Orban telah mengatakan sebelumnya bahwa Hungaria tidak mau mendukung embargo UE atau pembatasan impor gas Rusia karena itu akan merusak ekonominya, yang sekitar 85% bergantung pada impor gas Rusia.
Dia mengatakan Ukraina tidak akan pernah memenangkan perang dengan cara ini karena tentara Rusia memiliki dominasi asimetris.
Karena itu, Orban mengatakan, peluang terjadinya pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina hampir tidak ada.
"Karena Rusia menginginkan jaminan keamanan, perang ini hanya dapat diakhiri dengan pembicaraan damai antara Rusia dan Amerika," katanya.
Orban mengatakan ancaman resesi ekonomi yang kini membayangi seluruh Eropa juga menimbulkan risiko bagi HungariaHungariaHungaria. Analis memproyeksikan pertumbuhan PDB akan melambat menjadi sekitar 2,5% tahun depan seperti dikutip dari
jpnn.com.
"Kita harus mencapai kesepakatan baru dengan Uni Eropa, pembicaraan keuangan ini sedang berlangsung dan kita akan mencapai kesepakatan," katanya. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
jpnn.com