Disbudpar Aceh Gelar Kegiatan Aceh Perkusi 2022

Disbudpar Aceh Gelar  Kegiatan Aceh Perkusi 2022

Aceh Perkusi 2022 kembali akan digelar dengan berbagai kegiatan. Foto : ist--

BANDA ACEH,JAMBI-INDEPENDENT-Aceh perkusi kembali digelar di Banda Aceh pada tanggal 29 sampai 31 Juli 2022 mendatang. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Disbudpar Aceh ini merupakan salah satu dari deretan event “khazanah piasan nanggroe” dan juga terdaftar masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kemenparekraf RI. Untuk pelaksanaan kali ini  akan  dilakukan secara daring dan luring.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almunizal Kamal dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa kegiatan Aceh Perkusi ini bertujuan sebagai media membangun kolerasi musik perkusi dalam bingkai kebudayaan dunia.
 
"Dalam event kali kita akan menghadirkan ragam grup dan jenis perkusi yang ada dibeberapa kabupaten di Aceh, seperti : rapai pasee, rapai geurimpeng, Canang,rapai tuha, tegening, rapai geleng, rapai saman dan beberpa jenis perkusi lainnya," ujarnya.
 
 
 
Disamping itu turut juga hadir grup perkusi dari luar Aceh, diantaranya Kepulauan Riau, Depok, Bandung, Jakarta  dan provinsi lainnya.
 
Perjalanan event Perkusi Aceh ini sudah memasuki  tahun yang ke lima dalam pelaksanaannya. Kemeriahan acara perkusi tahun ini akan lebih menarik dengan adanya partisipasi beberapa grup perkusi luar negeri, seperti grup Nadi Singapura, Daisuke Ogawa dan klong Yaw Thailand. 
 
Sementara itu  Imam Juaini,Project Manager kegiatan ini mengatakan bahwa event Aceh perkusi 2022 dengan tema “Permata Tanah Serambi” ini sebagai catatan bahwa kekayaan dan keberagaman perkusi ditengah-tengah masyarakat Aceh begitu beragam, atraktif dan unik.
 
"Seehingga menjadikan nya sebagai identitas musik budaya masyarakat Aceh, yang harus dijaga dan  dikembangkan dalam upaya mempertahankan eksistensinya di tengah kondisi perubahan zaman," ujarnya.
 
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh Nurlaila Hamjah secara terpisah mengemukakan bahwa kegiatan Aceh Perkusi merupakan event penting dan strategis. Karena dapat dijadikan sebagai momen yang tepat untuk promosi, edukasi, membangun relasi, mengembangkan kreativitas dan melakukan interaksi seni secara luas.
 
 
 
"Dalam kesempatan ini, kami mencoba mengimplementasikan konsep tersebut dalam bentuk kegiatan,  seperti: kemah perkusi, Clinik Perkusi, Seueng Rapai, dan parade Perkusi. Kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 29 sampai 31 juli 2022 berpusat di Taman Bustanussalatin-Banda Aceh, tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jelas Nurlaila,"ujarnya. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: