Kacau, Harga Pinang di Bungo Turun, Pengepul Kesulitan Bayar Upah Karyawan

Kacau, Harga Pinang di Bungo Turun, Pengepul Kesulitan Bayar Upah Karyawan

Tampak aktivitas di salah satu pengepul buah pinang di Kabupaten Muarabungo.//-Ima-

MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kondisi harga pinang di Bungo, mengalai penurunan dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7 ribu/kg. Salah satu penampung pinang di pasar Atas Muarabungo, Herman mengatakan, turunnya harga pinang dipengaruhi harga pasar pinang dunia.

"Harga komoditas pinang di Kabupaten Bungo ini terus turun. Harga pinang bertahan di angka Rp 7 ribu/kg sejak dua minggu terakhir,” kata dia.

Sementara untuk harga komoditi cokelat mengalami kenaikan hingga Rp 25 ribu/kg. “Itu tergantung tingkat kekeringannya," timpal Herman.

Padahal kata Herman, harga pinang sempat mencapai Rp 20 ribu/kg tahun lalu. Turunnya harga pinang sudah berlangsung sejak beberapa minggu terakhir. 

BACA JUGA:BNN RI Musnahkan 6 Hektare Ladang Ganja di Aceh

BACA JUGA:Harapan Rans Nusantara FC Kandaas, Berikut Tim yang Lolos Delapan Besar Piala Presiden 2022

Dia pun mengeluhkan stok pinang kering banyak menumpuk di gudang. “Eksportir tidak mau ambil atau beli,” katanya.

Dengan turunnya harga pinang itu, Herman pun kesulitan memberikan upah ke karyawannya untuk menjemur pinang. “Tidak sesuai lah dengan harga sekarang,” timpalnya.

Lanjutnya, turunnya harga pinang juga dipengaruhi berkurangnya permintaan pasar global. Untuk itu, ia berharap harga pinang kembali membaik dan bisa seperti tahun lalu, mencapai Rp 20 ribu/kg.

“Semoga harga pinang naiklah, masyarakat makmur dan masyarakat terbantu. Apalagi di saat harga sawit turun sekarang, masyarakat sudah susah sekarang ini kebutuhan pokok mahal,” tukasnya. 

BACA JUGA:Korban Pernikahan Sesama Jenis di Jambi Datangi Polresta, Ada Kasus Baru?

BACA JUGA:Wanita Arab Saudi Kini Bisa Pamer Rambut, Kebijakan Mohammed bin Salman?

Selain pinang, petani sawit saat ini juga sedang dilandan kebingungan. Bagaimana tidak, harga sawit di Jambi saat ini tak lagi mencapai Rp 500 per kilogram.

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi meminta petani sawit untuk bersabar. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agusrizal mengatakan, petani sawit tak harus melakukan demi atau unjuk rasa soal anjloknya harga sawit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: