Setelah Sawit, Giliran Harga Pinang di Tanjab Barat Anjlok

Setelah Sawit, Giliran Harga Pinang di Tanjab Barat Anjlok

Tampak sejumlah pengepul sawit di Tanjab Barat memindahkan sawit ke truk untuk kemudian dibawa ke pabrik.-khairul umam-https://jambiindependent.disway.id/

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Belum lagi ada kabar baik dari anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, kini harga buah pinang pun ikut anjlok. Mau tak mau, hal ini membuat petani pinang jadi pusing.

Anjloknya komoditi perkebunan kelapa sawit tersebut dirasakan petani Desa Bramitam Kanan, Kecamatan Bramitam, Tanjab Barat, Syamsuddin.

Ia menyebutkan sejak beberapa pekan terakhir harga buah sawit terus menurun ditingkat petani.
"Harga Anjlok hingga hanya harga Rp 450, ini berbanding terbalik dengan bahan kebutuhan pokok rumah tangga yang terus meroket,” kata dia.

“Dengan murahnya harga TBS. Para petani saat ini hanya bisa pasrah, karena komoditi pertanian andalan lainnya, seperti pinang harganya juga ikut merosot tajam," katanya, Senin 27 Juni 2022 kemarin.

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Jalan Lingkar Barat, Bikin Macet Sepanjang 4 KM di Kota Jambi

BACA JUGA:Peningkatan Kinerja Ekonomi dan Kualitas Belanja Pemerintah Pusat di Kualatungkal menuju Fase Endemi

Sementara itu, Adrian pengepul sawit yang berada di Parit 8, Desa Bramitam Kanan, Kecamatan Bramitam, Tanjab Barat, ia mengatakan bahwa penurunan harga TBS sawit sejak bulan ramadan lalu.

Puncaknya terjadi saat sekarang ini, sementara itu, dirinya membeli dari petani seharga Rp 950 perkilogramnya.

"Harga sawit turun ini sebelum bulan puasa sudah terasa turun nya yang jelasnya tiga tahap penurunan ini dari mulai sebelum bulan puasa,” terangnya.

“Sesudah lebaran dan sekarang ini yang parah nian, Kalau harga dipetani informasi dari kawan-kawan yang beli diluar, harganya berkisar Rp450," ujarnya.

BACA JUGA:Mau Tau Nasib Honorer di Jambi Setelah Dihapus? Ini Penjelasan Sekda Provinsi Jambi Sudirman

BACA JUGA:Ngeri! Harimau Mangsa 7 Ekor Anjing Warga Renah Kayu Embun

Menurut salah satu penampung sawit terbesar di Bramitam ini, ia menjelaskan dalam sehari gudangnya dapat menampung sebanyak 100 ton buah sawit segar. Sebagai penampung sawit sekaligus petani ini, ia berharap pemerintah dapat kembali menstabilkan harga sawit, mengingat kebutuhan pokok yang semakin mahal.

"Kami berharap pemerintah dapat menstabilkan kembali lah harga sawit ini, karena tidak sesuai dengan harga kebutuhan pokok yang masih relatif mahal, apalagi pupuk masih mahal," harapnya. (rul/ira/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://jambiindependent.disway.id/