BRI Optimalisasi Layanan Digital Untuk Genjot Bisnis Ritel

BRI Optimalisasi Layanan Digital Untuk Genjot Bisnis Ritel

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa BRI akan fokus layanan digital. Foto : jpnn.com--

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menggenjot bisnis ritel lewat optimalisasi layanan digital.
 
Kinerja BRI pun saat ini menunjukkan kinerja positif. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan dari sisi target market, perseroan makin memantapkan diri kembali ke bisnis inti, yakni menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
"Bahkan, menyasar segmen yang lebih rendah lagi, yaitu Ultra Mikro (UMi)," ungkap Sunarso dalam keterangannya, Selasa 31 Mei 2022.
 
Menurutnya lini bisnis perseroan bakal terus ditingkatkan dengan optimalisasi layanan digital.
 
 
 
Penyuluh digital akan digencarkan sehingga nasabah mendapat pendampingan saat mengakses layanan digital.
 
Menurutnya, hal itu sejalan dengan strategi go smaller, go shorter, go faster yang tengah dilakukan BRI.
 
Misi menjangkau sektor UMi juga ditopang oleh aksi korporasi perseroan untuk memimpin Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang telah resmi dibentuk sejak 13 September 2021.
 
Sunarso membeberkan strategi menjangkau sektor ultra mikro dibayangi risiko operational cost dan operational risk yang tinggi.
 
Oleh karena itu, digitalisasi dianggap sebagai Langkah esensial untuk efisiensi proses bisnis yang juga dapat menekan operational cost dan operational risk.
 
BRI pun menyiapkan sejumlah layanan digital seperti banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, laku pandai Agen BRILink, hingga aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.
 
Di sisi lain, kata dia, kelengkapan layanan digital BRI perlu diimbangi dengan kesiapan masyarakat atau nasabah yang lebih melek digital khususnya pada layanan perbankan.
 
Masyarakat juga harus dilakukan edukasi digitalisasi layanan perbankan.
 
“Oleh karena itu, yang paling pas adalah BRI dengan digitalisasi tidak melakukan lay off, tidak melakukan PHK pegawai tetap BRI yang pekerjaannya tergantikan secara digital. Pegawai tetap tidak di lay off tapi diterjunkan ke masyarakat menjadi penyuluh digital,” ujar Sunarso menegaskan.
 
 
 
Sunarso menceritakan terdapat tiga tugas penyuluh digital, pertama mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savvy seperti bisa membuka rekening secara digital.
 
"Kedua, mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital," ungkapnya seperti yang dikutip dari jpnn.com
 
Adapun yang ketiga, yang tak kalah penting, mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: