Pakai Pelicin Urusan Gampang

Pakai Pelicin Urusan Gampang

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Pelayanan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Jambi kembali dikeluhkan. Ini lantaran pelayanan yang tidak maksimal. Ada tudingan, baru lancar bila ada pelicin. Rabu (7/7), sejumlah massa yang tergabung dalam Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Jambi menggelar aksi di depan BPN Kota Jambi.

Aksi ini dilakukan setelah LMPP Jambi, banyak menerima aduan warga yang kebingungan dan menyesalkan pelayanan di sana. Mereka menuntut penyelesaian konflik tanah yang sering terjadi, akibat tumpang tindih atau sertifikat ganda.

"Kami hadir di sini tidak ada kepentingan apapun, kami menyuarakan aspirasi,"  kata Korlap Aksi, Wandi Pranata dalam orasinya. Kata dia, pihaknya mendukung program pemerintah pusat dalam hal pemberantasan mafia tanah. Serta mempertanyakan profesionalisme BPN dalam kinerja, terutama penyelesaian konflik tanah yang sering terjadi, baik itu tumpang tindih atau setifikat ganda.

"Kami juga mendukung program presiden dalam hal agraria pertanahan (reformasi agraria), terutama percepatan penerbitan surat atau buku tanah (sertifikat) yang selama ini dikeluhkan masyarakat Indonesia umumnya dan Provinsi Jambi khususnya," jelasnya.

Pendemo juga menuding, pelayanan di BPN Kota Jambi pilih kasih. Bagi warga yang memiliki kemampuan ekonomi di atas rata-rata, urusannya dipercepat. Sementara warga dengan kemampuan ekonomi ke bawah urusannya dipersulit dan diperlambat. 

"Ada mafia tanah yang bermain. Harus pakai pelicin dulu baru urusannya gampang," tegasnya. Di sela-sela demo berlangsung, rupanya banyak warga yang ikut menyampaikan keluh kesahnya. Mereka tidak puas dengan pelayanan di BPN Kota Jambi.

Salah satunya Azwardi. Ia sudah empat bulan berurusan di kantor BPN Kota Jambi. Namun hingga saat ini belum juga selesai. "Saya diminta untuk mengurus berkas berkas melalui aplikasi Sentuh Tanahku. Saya minta ganti blanko sertifikat, sudah sejak Maret lalu saya mengurus. Tapi sampai sekarang belum juga selesai, padahal menurut aplikasi itu hanya 19 hari kerja. Saya tiap minggu datang ke BPN Kota Jambi, tapi sudah empat bulan ini belum ada hasil," bebernya. 

Sebelumnya dia diminta membayar administrasi senilai Rp 250 ribu di kantor POS.  "Katanya masih harus bayar lagi, padahal cuma ganti sampul depan. Karena punya saya itu bentuknya yang lama, mau ganti yang baru," timpalnya. Menurutnya, aplikasi milik BPN tersebut juga tidak update. Sehingga masyarakat tidak bisa memonitor sejauh mana berkasnya telah diurus.

Sementara itu Edi Mulyadi, warga lainnya juga mengalami hal yang sama. Di mana sudah 15 tahun tetapi ternyata tak kunjung selesai. Padahal selama ini dia sudah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Artinya tanah saya ini diakui oleh negara atas nama saya, tetapi sampai sekarang sertifikatnya tidak terbit juga," jelasnya.

Sementara Fikri menuturkan, masyarakat memang sengaja dipersulit saat berurusan di BPN Kota Jambi. Terutama, dalam pengurusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). "Memang sengaja dipersulit atau diperlambat. Tiga bulan ini urusan saya belum juga selesai. Padahal normal itu satu bulan selesai. Perlu didemo memang, karena pelayanannya amburadul, suka-suka dia saja," cetusnya.

Sayangnya, Kepala BPN Kota Jambi, Akmal tidak dapat menemui para pendemo dengan alasan sakit. Salah satu security Kantor BPN Kota Jambi, memberikan kertas yang menyatakan bahwa, Akmal Kepala BPN Kota sedang sakit dan memerlukan waktu istirahat terhitung kemarin hingga Jumat (9/7). Di kertas tersebut, dibubuhkan tanda tangan seorang dokter umum, yakni Dr Amas Hutagalung.

Setelah sekitar 1 jam berorasi, perwakilan pendemo difasilitasi untuk mediasi. Namun pada saat mediasi, perwakilan BPN Kota Jambi, Firdaus tak bisa memberikan solusi. Sempat terjadi adu mulut pada mediasi itu. Hingga akhirnya perwakilan pendemo tersebut keluar dari ruang pertemuan. Di akhir pertemuan, saat para awak media mencoba untuk meminta wawancara terkait keluhan masyarakat itu, pihak BPN tidak bersedia memberikan keterangan.

Sayangnya, saat mereka akan masuk ke ruang kerja, beberapa di antaranya sempat mengatakan masalah ini akan viral sebentar. “Paling hanya viral sebentar,” sebut seorang pegawai BPN Kota Jambi, saat berjalan masuk ke ruangan bersama Firdaus. (zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: