Banyak Saksi Tak Mau Bicara

Banyak Saksi Tak Mau Bicara

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SAROLANGUN - Kejadian penembakan warga Desa Lubukdorong, Anasri (55) beberapa waktu lalu di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) saat ini masih dalam penyelidikan Kepolisia. Sejauh ini diakui Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng Wahyudiono, pihaknya masih menyelidiki motif penembakan.

"Apakah ada unsur premanisme atau seperti apa, saat ini masih kita dalami kasusnya,” singkatnya, kamis (8/7) kemarin.

Lanjutnya, dari hasil visum dikatakan AKBP Sugeng Wahyudiono, Anasri meninggal dunia lantaran luka tembak. Informasinya senjata yang digunakan merupakan senjata laras panjang (kecepek,red).

"Sementara kita masih dalami apa motifnya. Senjata yang digunakan juga belum kita dapatkan," terangnya.

Diakuinya, personelnya cukup kesulitan untuk menggali informasi. Pasalnya sejumlah saksi tidak mau berbicara banyak terkait insiden tersebut. Selain itu, informasi yang didapat, pelaku dan korban adalah rekan kerja dan saling kenal.

Harapannya, kepada masyarakat jika mendapat informasi terkait dengan pelaku agar segera melapor kepada pihak Polisi. "Untuk mengejar pelakunya ini kan tidak segampang yang kita pikirkan, tentu ada prosesnya. Semoga secepatnya kasus ini bisa terungkap," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sarolangun, AKP Rendie mengatakan, pihaknya masih mengejar pelaku. Memang, menuju TKP pihaknya juga kesulitan karena harus menempuh perjalanan panjang.

"Memang jauh lokasinya, dari Desa Pancakarya ke lokasi Lubuk Bedorong itu kondisi naik ketek sekitar 1,5 jam. Kemudian jalan kaki lagi kurang lebih 3 jam dan TKP nya pun belum tahu pasti di mana," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia dari pengakuan saksi. Awal kejadian diceritakan bahwa korban dihentikan oleh pelaku yang saat itu menggunakan ketek. "Belum tahu masalahnya apa. Kemudian korban ini turun dan ngobrol mereka berdua. Setelah itu pelaku keluar dari camp,  ngambil senjata di semak-semak dan langsung nembak," jelasnya. 

Dia menambahkan, bahwa pelaku berkisar satu orang yang juga dikuatkan oleh keterangan para saksi. "Saksinya sebenarnya banyak tapi yang berani itu pun kita paksa, ada empat orang," tukasnya. (cr01/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: