Angka Kemiskinan Meningkat

Angka Kemiskinan Meningkat

JAMBI – Banyak warga yang terdampak Covid-19. Akibatnya, jumlah angka kemiskinan di Provinsi Jambi terus bertambah. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, angka kemiskinan di Jambi mencapai 293.860 orang atau mencapai 8,09 persen di tahun ini.

Jumlah ini meningkat dari periode pada September 2020 lalu. Pada masa itu, angka kemiskinan di Provinsi Jambi sebanyak 288.100 orang atau hanya sebesar 7,97 persen. Kenaikan ini mencapai 0,12 persen atau sebanyak 5.800 orang.

“Memang terjadi peningkatan, perhitungan dari September 2020 lalu, hingga bulan Maret 2021 kemarin,” kata Wahyudin Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Minggu (18/7).

Lanjutnya, saat ini situasi masyarakat semakin melemah, karena masyarakat banyak yang terdampak Covid-19 di Provinsi Jambi. Wahyudin menyebutkan, pihaknya menurunkan tim di lapangan di setiap kabupaten kota untuk melakukan survei.

Kemudian, dari hasil survei tersebut diolah dan dihitung dari garis kemiskinan yang ada di Provinsi Jambi. Kata dia, untuk penghitungan angka kemiskinan di Provinsi Jambi sendiri ada dua yang dilakukan, di antaranya yakni dari makanan dan non makanan. Sementara, garis besar yang dipakai untuk menentukan garis kemiskinan masyarakat dari makanan.

Jika makanan yang dipakai yakni kebutuhan seharihari yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sementara untuk non makanan seperti pendidikan, perumahan dan transportasi serta lain sebagainya. “Kalau garis kemiskinan untuk Provinsi Jambi itu kurang lebih Rp 508.000 an perkapita perbulan.

Jadi kita rata-ratakan pengeluaran perorangnya. Kalau di bawah garis kemiskinan maka mereka tergolong orang yang miskin,” tambahnya. Sementara itu, untuk saat ini pihaknya belum bisa menentukan untuk daerah atau kabupaten kota mana jumlah angka kemiskinan yang tertinggi di Provinsi Jambi.

Kata Wahyudin, sementara ini pihaknya baru menghitung jumlah keseluruhan untuk Provinsi Jambi saja. Menurutnya, untuk penghitungan perkabupaten kota ini nantinya membutuhkan waktu yang sangat banyak. “Sementara untuk angka kemiskinan di kabupaten kota belum kita ketahui, masih dalam proses penghitungan,” tandasnya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: