MBKM Unja, Inovasi Sistem Pendidikan SAD

MBKM Unja, Inovasi Sistem Pendidikan SAD

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Universitas Jambi (Unja) bekerjasama salah satu perusahaan di Sarolangun, melalui skema Matching Fund yang mendorong konektivitas pengembangan IPTEK Kampus, sekaligus membangun ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai upaya untuk menyelesaikan berbagai isu sosial kemasyarakatan.

Unja juga memiliki tanggung jawab membantu dan memfasilitasi beragam program sesuai dengan kebutuhan Suku Anak Dalam (SAD), terkait dengan ruang hidup, sumber penghidupan berkelanjutan dan persoalan akses terhadap berbagai layanan sosial.

Kegiatan ini diketuai oleh Fuad Muchlis beranggotakan Elwamendri, Bambang Hariadi, Ardi Novra, Idris Sardi, Riri Oktari Ulma, dan Siti Kurniasih.

Mulai September-Desember 2021 di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang secara administrasi berada di Desa Lubuk Jering, Pematang Kabau dan Bukit Suban Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Baca Juga: Gara-Gara Ini, Dua ASN Pemkab Sarolangun Dipecat

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun model pemberdayaan komunitas adat SAD berbasis kearifan lokal melalui pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan antara sektor ekonomi, pendidikan, dan sosial.

Pelaksanaan program dan kegiatan ini meliputi tiga bagian, yakni Pemberdayaan Ekonomi SAD, Pengembangan/Inovasi Sistem Pendidikan Komunitas SAD, dan Pengintegrasian SAD dengan Masyarakat Desa.

Kegiatan ini berkontribusi bagi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) UNJA antara lain mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus (IKU-2), dosen berkegiatan diluar kampus (IKU-3), praktisi mengajar di dalam kampus (IKU-4), dan hasil kerja dosen mendapat rekognisi (IKU-5).

Tidak hanya itu saja, kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan melibatan mahasiswa dari beragam Program Studi, yakni Agribisnis, Kehutanan, Kesehatan Masyarakat, Ekonomi Pembangunan, Pendidikan Biologi dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sejumlah 36 orang.

Baca Juga: Yuk Diingat, Ini Lokasi Pasar Murah Besok di Tebo

Aktivitas mahasiswa dalam kegiatan ini direkognisi sebagai kegiatan KKN Tematik untuk membangun desa dan dapat direkognisi sebagai kegiatan akademik hingga 20 SKS, meliputi Mata Kuliah KKN, Kewirausahaan, Perilaku Kesehatan, Komunikasi Perubahan Perilaku, Etnobiologi, Pemberdayaan Masyarakat, Sosiologi Masyarakat Adat SAD, Kewirausahaan, Perencanaan Pembangunan Desa Dan Tugas Akhir (Skripsi).(*/tav)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: