Luhut Imbau Masyarakat Tak Terlalu Cepat Mengkritik Program MBG yang Masih Berjalan 9 Bulan

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru berjalan selama sembilan bulan dan meminta publik agar tidak terburu-buru memberikan kritik.

Ia menilai, meskipun masukan tetap diperlukan, penilaian terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu sebaiknya dilakukan secara objektif dengan mempertimbangkan dampak positifnya terhadap perekonomian nasional.

“Ini kan (MBG) baru sembilan bulan. Jadi kita jangan terus buru-buru kritik sana, kritik sini. Ya kritik boleh lah, enggak ada masalah. Tapi maksud saya ini membangun simpul-simpul ekonomi baru,” ujar Luhut.

BACA JUGA:Wih! Yamaha Bikin Motor Listrik Tapi Tetap Berjiwa Mesin Bensin

Luhut menjelaskan, berdasarkan laporan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah berperan penting dalam memperkuat rantai distribusi bahan pangan seperti telur, ikan, dan buah-buahan yang menjadi menu utama program tersebut.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa terdapat indikasi kekurangan bahan pangan tertentu akibat meningkatnya permintaan dari dapur MBG, sehingga pemerintah kini mempercepat produksi dan distribusi bahan baku tersebut.

“SPPG ini akan membangun suplai telur, suplai pisang, suplai ikan, suplai macam-macam. Dan sekarang dari data yang kelihatan sudah mulai ada hampir kekurangan,” kata Luhut. 

BACA JUGA:Ajudan Klarifikasi Jokowi Tidak Menghadiri Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas

Ia menambahkan, pemerintah kini mendorong peningkatan kapasitas produksi dalam sektor peternakan dan pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

“Sekarang dipercepat untuk proses misalnya orang melahirkan peternakan ayam, melahirkan telur, pisang, dan sebagainya,” ujarnya.

Meski masih terdapat kekurangan di beberapa sisi, Luhut optimistis pelaksanaan MBG akan terus membaik dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Anggota Taifib TNI AL Meninggal Dunia Saat Aksi Terjun Payung HUT TNI

“Saya kira kita tidak perlu pesimis, ada yang masih kurang, salah sana-sini, kita lihat tiga bulan ke depan menurut saya pasti akan lebih baik,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa DEN terus melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan laporan yang diterima bukan hanya data di atas kertas.

Sumber: mbg